Dukun Cabuli Korban Ingin Sembuh Covid
Banyak Wanita Dicabuli Dukun yang Ngaku Bisa Sembuhkan Covid-19, Ternyata Sopir Angkot
Terungkap penampakan pria mengaku dukun bisa sembuhkan Covid-19, tapi malah mencabuli banyak wanita. Si dukun palsu ini rupanya hanya sopir angkot.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, JATIUWUNG - Terungkap penampakan pria mengaku dukun bisa sembuhkan Covid-19, tapi malah mencabuli banyak wanita.
Pria tersebut mengabarkan kesaktian palsunya memanfaatkan ketidaktahuan warga yang ingin sembuh corona.
Namun, korbannya kebanyakan wanita.
Informasi yang didapat TribunJakarta.com, pelaku bernama Sukardi alias Kardi.
Ia juga bisa dipanggil Abah Maulana atau Senen.
Kemasyhuran Sukardi menyembuhkan Covid-19 tersebar dari mulut ke mulut.
Baca juga: Mayat Perawan Ditemukan di Kamar, Kaki Tangan Terikat dan Ada Bercak Darah di Celana Dalam
Belakangan, ia paling dicari pihak kepolisian karena mencabuli korban yang berobat kepadanya.
Selama ini Sukardi tinggal di Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.
Para korban pencabulan Sukardi bergiliran datang ke Polsek Jatiuwung untuk melapor sejak Kamis (15/10/2020).
Baca juga: Pria Ini Berduka Sehari Sebelum Nikah, Diam-diam Calon Istri Kabur dan Nikah dengan Mantan Pacar
Baca juga: Bisnis Esek-esek Bergeliat di Kabupaten Tangerang Saat Pandemi, 3 PSK dan 310 Kondom Diamankan
Baca juga: Genderuwo Ngamuk, Pria di Blora Dibacok Saat Lagi Asik Karaoke Bareng LC
"Setidaknya, sampai hari ini sudah ada tujuh wanita yang melapor ke Polsek Jatiuwung," ucap Kapolsek Jatiuwung, Kompol Aditya Sembiring.
"Mereka mengaku merasa dirugikan karena dicabuli," imbuh dia.
Dari pengakuan para korban, terduga pelaku ini mengaku bisa menyembuhkam virus Corona alias Covid-19.
Pelaku ini diduga membuka praktik cabul di rumahnya.
Baca juga: Jambret HP Karyawati di Koja Jakarta Utara, Seorang Office Boy Babak Belur Dikeroyok Warga
Kesaktian dukun ini pun diragukan dan menjadi buah bibir warga Jatiuwung.
Saat proses penyembuhan itulah, pelaku memperdayai korbannya.

Polisi memastikan pelaku membuka praktik di Kampung Gebang, Jatiuwung.
"Ini untuk keseharian pelaku masih didalami karena tersangka belum diamankan," ucap Aditya.
Jajarannya pun membuka posko 24 jam, agar para korban dukun cabul tersebut melapor.
Aditya menduga korban dukun cabul tersebut bisa lebih dari tujuh orang.
"Sampai sekarang ada tujuh korban yang melapor ke polsek."
"Bila merasa dirugikan akibat perbuatan pelaku segera buat laporan polisi ke Polsek Jatiuwung," pesan Aditya.
Sehari setelah dilaporkan atau Jumat (16/10/2020), wanita menjadi korban Sukardi bertambah.
Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung, AKP Zazali Hariyono, mengatakan sementara ada 10 wanita yang melapor.
Baca juga: Maling Uang Sopir Truk yang Ditangkap di Ceger Jakart Timur Incaran Polda Metro Jaya
"Pertama dua, terus pada saat kita cek TKP nambah jadi tujuh," ucap Zazali kepada TribunJakarta.com.
"Kemarin malam kita mau penangkapan, nambah lagi tiga. Jadi total 10 sampai saat ini sementara," imbuh dia.
Zazali menjelaskan, meski Sukardi mengaku bisa mengobati Covid-19, para korbannya bukan pasien terkonfirmasi Covid-19.
"Enggak, enggak ada gejala juga. Hanya pelaku menawarkan diri ini untuk penangkal."
"Dia akan mengobati secara non medis. Misal takut Covid-19 nanti datang ke dukun itu," ungkap Zazali.
Fakta di atas dibuktikan melalui hasil rapid test yang dilakukan Polsek Jatiuwung kepada semua korban Sukardi.
"Semua sudah dirapid test dan semua korban non-reaktif."
"Semuanya, termasuk pelaku (SD) juga sudah dirapid test dan non-reaktif," kata Zazali.
Ternyata Hanya Sopir Angkot
Polisi menangkap Sukardi pada Jumat pagi.
Baca juga: Mahasiswi Pencuri Ponsel di Cikarang Tak Tahan Diasuh Ayah Tiri, Pilih Tinggal Baren
Rupanya, Sukardi membuka jasa menawarkan kesaktian palsunya sejak dua pekan lalu.
"Dia baru dua minggu praktik dan dari mulut ke mulut saja," ucap Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya.
Sukardi sudah mendekam di balik jeruji besi Polsek Jatiuwung untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara polisi masih menunggu laporan korban lainnya.
Sebenarnya, Sukardi bukanlah dukun dalam arti sebenarnya.
Lantaran pandemi Covid-19, ia banting setir menjadi dukun dan mengelabui banyak korbannya.
Sehari-hari, Sukardi berprofesi sebagai sopir angkot di Tangerang.
"Sopir angkot, karena pandemi ini penghasilan turun dan dia kadang-kadang ada yang manggil jadi tukang urut," ucap AKP Zazali.
Nafsu bejatnya tak terbendung, Sukardi pun memanfaatkan kepanikan korbannya.
"Mungkin dengan adanya momen Covid-19 itu dia menawar-nawarkan diri bahwa dia bisa ngobatin Covid juga," sambung Zazali.