Demo Tolak UU Cipta Kerja

24 Pelajar SMP Tangerang Kembali Terjaring Saat Mau Demo, Bawa Batu dan Bendera Palestina

24 pelajar diamankan Polres Metro Tangerang Kota. Mereka diamankan lantaran diduga mau mengikuti demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja hari ini.

TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
24 pelajar SMP di Kota Tangerang yang terjaring ikut demo ke Jakarta membawa batu, botol, dan bendera Palestina, Selasa (20/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Polres Metro Tangerang Kota kembali mengamankan puluhan pelajar di bawah umur.

Terhitung hari ini ada 24 pelajar di bawah umur yang terjaring mengikuti demo penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja dari Kota Tangerang ke Istana Negara.

Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ruslan mengatakan, saat ini pihaknya hanya fokus pada pengawalan demonstran.

Kemudian pengamanan pelajar yang hendak ikut unjuk rasa serta sejumlah titik yang berpotensi rusuh.

Dijadwalkan upaya tersebut sampai 28 Oktober 2020 mendatang.

Baca juga: Enggan ke Jakarta, Mahasiswa di Bekasi Pilih Demo Tolak UU Cipta Kerja di Kotanya, Ini Alasanya

"Itu perintah atasan memang. Kita akan pelajar yang mau ikut demo karena melihat kejadian kemarin kericuhan dimulai dari pelajar," ujar Ruslan, Selasa (20/10/2020).

Namun demikian, kata dia, antusias pelajar yang hendak ikut unjuk rasa sudah mulai menurun.

Hal tersebut terlihat dari jumlah pelajar yang saat ini telah diamankan sebanyak 24 orang.

Pelajar diamankan di Tangerang
24 pelajar SMP di Kota Tangerang yang terjaring ikut demo ke Jakarta membawa batu, botol, dan bendera Palestina, Selasa (20/10/2020).

"Mereka diamankan di Neglasari dan Tanah Tinggi. Pas diamakan mereka sembunyi di atas truk," kata Ruslan.

Saat diamankan, ada satu pelajar terbukti membawa barang-barang yang diduga akan mereka gunakan untuk menyerang.

Barang tersebut antara lain batu, botol dan bendera Palestina.

"Bawa batu juga di dalam tasnya. Ada satu tas isinya batu semua, bawa botol, ada yang bawa bendera Palestina," ungkap Ruslan.

"Tapi Disuruh baca Pancasila gak bisa. Itu yang diamankan masih SMP dan ada yang SMA," jelasnya lagi.

Kendati begitu, pelajar yang diamankan tersebut hanya di data saja kemudian, dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.

"Kita paling kita data, setalah kita data nanti kita kembalikan ke orang tua," pungkas Ruslan.

Baca juga: Gulung Hajduk Split, Timnas U19 Indonesia Menang Telak 4-0

Baca juga: Dikerjai Cinta Kuya, Nathalie Holscher Menangis Marahi Asisten Sule: Ih Sumpah Kamu Harus Jujur Ya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved