Curhat Warga Kampung Arus Usai Diterjang Banjir: Boro-boro Bantuan, Nasi Boks Aja Enggak Ada

Ingub DKI No 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim tampaknya tak berlaku di Jakarta Timur.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Warga Kampung Arus, Kelurahan Cawang saat membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah sisa banjir di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (25/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Intruksi Gubernur DKI No 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim tampaknya tak berlaku di Jakarta Timur.

Meski Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menginstruksikan jajarannya turun tangan membantu warga dalam penanganan banjir di Ibu Kota.

Warga Kampung Arus, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati korban banjir luapan Kali Ciliwung tidak merasakan bantuan Pemprov DKI Jakarta.

Sri Suwarti (65), warga setempat mengatakan sejak banjir besar awal tahun 2020 hingga kini dia selalu membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah sisa banjir tanpa dibantu petugas.

"Enggak ada bantuan petugas sama sekali, mau lumpurnya setebal apa juga tetap saja warga sendiri yang membersihkan. Semua warga sendiri yang bersihin," kata Sri di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Incar Pasangan Kekasih di Danau Sunter, Begal Bersenjata Tajam Ditangkap

Menurutnya sejak awal tahun Pemkot Jakarta Timur seolah tutup mata dengan musibah banjir yang merendam permukiman warga Kampung Arus.

Pasalnya warga Kampung Arus sudah puluhan tahun jadi korban banjir luapan Kali Ciliwung, ketinggian airnya pun bisa mencapai tiga meter.

Pamor warga Kampung Arus sebagai korban banjir bahkan membuat Sandiaga Uno kala menjabat Wagub DKI tahun 2018 datang menemui warga.

warga bersihkan rumah di Kampung Arus
Warga Kampung Arus, Kelurahan Cawang saat membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah sisa banjir di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (25/10/2020).

"Memang kalau dulu setiap banjir warga selalu dapat bantuan, mau bantuan nasi boks, perabot rumah, sampah bersih-bersih lumpur dari petugas. Tapi dua tahun belakangan ini enggak ada," ujarnya.

Ketiadaan bantuan membersihkan lumpur dari jajaran Pemprov DKI Jakarta juga disampaikan warga Kampung Arus korban banjir lainnya, Ujang (63).

Dia mencontohkan banjir luapan Kali Ciliwung setinggi 3 meter yang merendam permukiman warga Kampung Arus pada awal bulan Januari 2020 lalu.

"Boro-boro ada bantuan petugas, ini lumpur sisa banjir semua warga yang membersihkan sendiri. Jangankan bantuan bersih-bersih, nasi boks saja enggak dapat," tutur Ujang.

Ujang membenarkan bila di dua tahun sebelumnya warga Kampung Arus tidak pernah sekalipun kekurangan bantuan saat banjir, bahkan berlebih.

Warga Kampung Arus
Warga Kampung Arus, Kelurahan Cawang saat membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah sisa banjir di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Kecamatan Pancoran Mas Jadi Wilayah Paling Banyak Temuan Kasus Aktif Positif Aktif Covid-19 di Depok

Namun dia juga tak mengerti alasan Pemprov DKI Jakarta kini seolah tutup mata atas musibah banjir luapan Kali Ciliwung yang melanda mereka.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved