Rumah Langganan Banjir, Warga Kampung Arus Tak Dapat Bantuan: Sampai Sini Cuma Sampah Nasi Boksnya
Warga Kampung Arus keluhkan banjir terus datang dan sering bersihkan lumpur yang sudah bercampur dengan sampah
Kasi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Sudin Sosial Jakarta Timur, Abdul Salam mengatakan pihaknya sudah mendistribusikan bantuan nasi boks.
Yakni sebanyak 300 nasi boks Kelurahan Cawang, lalu 250 boks untuk warga Kelurahan Cililitan korban banjir luapan Kali Ciliwung pada Minggu (25/10).
"300 nasi boks dan 300 air mineral untuk warga Cawang, lalu 250 nasi boks dan 250 air mineral ini untuk makan siang warga yang terdampak banjir hari ini," kata Abdul.
Abdul menuturkan jumlah bantuan yang didistribusikan sesuai permintaan masing-masing Lurah yang masuk ke pihak Sudin Sosial Jakarta Timur.
Sementara perihal distribusi, pihaknya menyerahkan bantuan nasi boks ke pihak Kelurahan yang lebih mengetahui domisili permukiman warga korban banjir.
Baca juga: Daftar Makanan Penyubur Kandungan untuk Suami dan Istri, Ternyata Tak Bisa Disamakan
"Bantuan yang didistribusikan sesuai permintaan dari masing-masing Lurah, sudah didistribusikan ke Kantor Kelurahan Cililitan dan Cawang. Setelah di-drop yang mendistribusikan ke warga pihak Kelurahan," ujarnya.
Intruksi Gubernur
Intruksi Gubernur DKI No 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim tampaknya tak berlaku di Jakarta Timur.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menginstruksikan jajarannya turun tangan membantu warga dalam penanganan banjir di Ibu Kota.
Sebagai informasi, dalam Ingub DKI nomor 52 tahun 2020 tercantum poin Anies meminta jajarannya melakukan upaya pencegahan hingga penanganan banjir.
Mengingat saat banjir awal tahun 2020 lalu Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat kelabakan menghadapi musibah banjir yang melanda Ibu Kota.
Baca juga: Melihat Permukiman Warga Cipulir Diterjang Banjir: Musola dan Makam Turut Terendam
"Dengan terjadinya peningkatan intensitas hujan akibat perubahan iklim, diperlukan percepatan peningkatan sistem pengendalian banjir yang responsif, adaptif, dan memiliki resiliensi atas risiko banjir yang dihadapi saat ini dan di masa yang akan datang, baik dari segi peningkatan infrastruktur fisik maupun infrastruktur sosial," demikian intruksi Anies dalam Ingub.