Longsor di Ciganjur
Melati Residence Berikan Rp 10 Juta Saat Jenguk Suami Korban Tewas Longsor di Ciganjur
Ade Chandra (43), suami Wudiar Nohapa (42), korban tewas tertimpa tanah longsor di Ciganjur, sempat dijenguk oleh pihak Melati Residence.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dari musibah itu, setidaknya 300 rumah terdampak banjir dan sekira 500 orang mengungsi.
Tiga warga dilaporkan menjadi korban dalam peristiwa longsor itu. Satu di antaranya, warga bernama Wudiar Nohapa (42) meninggal dunia.
Duka Ade Usai Musibah

Setelah dua minggu lebih berselang pascamusibah longsor dan banjir yang menimpa rumahnya di Jalan Damai RT 004 RW 002 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kondisi kesehatan Ade Chandra (43), lebih baik meski belum sepenuhnya sembuh.
Pergelangan tangan kirinya masih bengkak. Luka yang berada di mata kaki bagian kanan belum mengering.
Tulang rusuk bagian kanannya sampai saat ini masih sakit karena tertimpa tembok rumah yang roboh.
Ia tidak bisa leluasa bergerak. Saat hendak berdiri, ia merasakan rasa sakit di tulang rusuknya itu.
Petugas keamanan di kantor pajak tersebut pun belum bisa bekerja.
"Saya belum bisa bekerja karena kaki saya masih luka jadi belum bisa pakai sepatu," keluhnya kepada TribunJakarta.com pada Senin (26/10/2020).
Selain luka fisik, ia juga masih sangat terpukul dengan kepergian istrinya, Wudiar Nohapa (42).
Setelah musibah malang yang menimpa rumah dan menghilangkan nyawa istrinya itu pada Sabtu (10/10/2020) silam, Ade beserta anak semata wayangnya, Cahyani Putri (16) sempat pindah ke rumah orangtua Wudiar sementara waktu di Kawasan Ragunan, Pasar Minggu.
Namun, hari Minggu (25/10/2020) pagi, mereka memutuskan pindah ke kontrakan barunya di RT 004 RW 006 Ciganjur, tak jauh dari lokasi longsor.
Sangat kehilangan

Di rumah kontrakan barunya seluas kurang lebih 9 meter x 3 meter itu, mereka kini hanya tinggal berdua.
Kehilangan istrinya diakui Ade sangat berat.