Demo Tolak UU Cipta Kerja

Tak Lagi Gunakan Pakaian Serba Hitam, Kapolda Metro Jaya: Kelompok Anarko Sudah Hilangkan Identitas

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut kelompok Anarko Sindakalisme kini tampil tanpa identitas.

TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Konferensi pers pengungkapan kasus penghasutan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut kelompok Anarko Sindakalisme kini tampil tanpa identitas.

Menurut Nana, hal itu dilakukan setelah ciri-ciri dari kelompok Anarko diketahui pihak kepolisian.

"Tadinya mereka menggunakan seragam hitam-hitam Tapi setelah diketahui, mereka berusaha menghilangkan identitas tersebut. Sekarang sudah tidak lagi menggunakan lambang-lambang atau seragam yang ada," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/10/2020).

Nana mengatakan Anarko berasal dari kata anarkis, yang memang menginginkan kebebasan.

"Mereka menginginkan suatu kebebasan, kekerasan, memang mereka anti kemapanan lah. Mereka punya simbol huruf A yang dilingkari," ujar dia.

Baca juga: Sinopsis Film Escape Plan: Duet Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger di Bioskop Trans TV

Dalam tiga gelombang demo menolak UU Cipta Kerja, jajaran Polda Metro Jaya menangkap 2.667 perusuh. 70 persen di antaranya merupakan pelajar.

Setelah diperika, sebanyak 143 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun hanya 67 orang yang ditahan, sementara sisanya dikenakan wajib lapor.

"Dari 67 tersangka yang ditahan ini, ada 31 yang pelajar," tutur Nana.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved