Libur Cuti Bersama
Libur Panjang, Puskesmas Kramat Jati Tetap Layani Tes Swab dan Evakuasi Pasien Covid-19
Penyesuaian layanan Puskesmas di Jakarta pada cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW tidak mempengaruhi upaya memutus penularan Covid-19 meluas.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Penyesuaian layanan Puskesmas di Jakarta pada cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW tidak mempengaruhi upaya memutus penularan Covid-19 meluas.
Meski pada tanggal 29 Oktober 2020 pelayanan di Puskesmas Kelurahan di Jakarta tutup sehingga dialihkan sepenuhnya ke Puskesmas Kecamatan.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan tes swab guna menemukan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 tetap berjalan seperti biasa.
"Tes swab terhadap warga tetap dilakukan. Sekarang rata-rata per harinya, apalagi di bulan ini kami (Puskesmas Kramat Jati) bisa swab 150 orang per hari, bahkan lebih," kata Inda saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Rabu (28/10/2020).
Selama cuti bersama tanggal 28-30 Oktober 2020 dia memastikan layanan labolatorium di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati berjalan 24 jam.
Penyesuaian hanya dilakukan pada jumlah petugas yakni dua orang dalam setiap shift, pun jumlahnya bisa bertambah jadi empat orang bila diperlukan.
"Sesuai intruksi Dinas Kesehatan layanan 24 jam atau gawat darurat, laboratorium, ruang bersalin tetap berjalan selama cuti bersama. Termasuk evakuasi pasien terkonfirmasi ke RS dan tempat isolasi," ujarnya.
Inda menuturkan warga yang hendak mengikuti tes swab cukup datang ke Puskesmas Kecamatan, pengambilan uji spesimen ini dipastikan gratis.
Pasalnya makin cepat seseorang diketahui terkonfirmasi maka penanganan yang diberikan lebih cepat, tingkat kesembuhan pasien juga lebih cepat.
Penularan dari dapat dicegah karena warga yang terkonfirmasi sekalipun tanpa gejala dilarang melakukan kontak erat, kecuali dengan petugas medis.
"Bukan kelompok rentan (lansia, anak, disabilitas) saja yang dites, semua pasien bergejala (Covid-19) pun diarahkan diswab. Sekarang swab untuk kontak kontak erat juga lebih luas lagi," tuturnya.
Baca juga: Penumpang di Terminal Kampung Rambutan Melonjak saat Libur Panjang Akhir Pekan
Baca juga: Massa Mahasiswa Peserta Aksi Tolak UU Cipta Kerja Mulai Meninggalkan Jalan Medan Merdeka Barat
Inda menyebut warga yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi tanpa gejala terjangkit Covid-19 diminta untuk tes swab.
Upaya menemukan kasus baru terkonfirmasi lewat tes swab ini tidak terpisah dengan sosialisasi protokol kesehatan terhadap warga.
"Untuk spesimennya dikirim ke Labkesda (Labolatorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta), hasilnya keluar 2-3 hari. Alhamdulillah sekarang laboratorium rujukan untuk faskes DKI tidak kurang dari 8.000 (sampel) per hari," lanjut Inda.