Persija Jakarta
Menelisik Sejarah Derbi Pertama Ibu Kota: Berlangsung Sengit dan Keras
Persija hingga saat ini menjadi satu-satunya klub asal ibu kota yang masih eksis di level tertinggi kompetisi sepak bola tanah air.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Persija hingga saat ini menjadi satu-satunya klub asal ibu kota yang masih eksis di level tertinggi kompetisi sepak bola tanah air.
Meski demikian, klub profesional yang ada di Jakarta tak hanya Persija.
Ada sejumlah klub lain yang bermarkas di ibu kota, meski saat ini berkompetisi di level yang lebih rendah.
Partai yang mempertemukan tim satu kota atau biasa disebut derbi acap kali menarik perhatian.
Seperti derbi Roma yang mempertemukan AS Roma dan Lazio atau derby Milan antara AC Milan dan Internazionale.
Baca juga: Berikut Jadwal Pelayanan Puskesmas di Jakarta Selama Libur Panjang
Untuk sejarah pertama kali derbi ibu kota sudah terjadi sejak era perserikatan.
Kala itu, Persija bersua dengan saudara mudanya Persitara yang baru promosi ke Divisi Utama pada kompetisi 1987-1988.
Rabu, 9 Desember 1987 menjadi hari di mana derbi Jakarta pertama kali digelar di kompetisi tertinggi Perserikatan PSSI.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pun menjadi bisa laga antara Persija kontra Persitara.
Pertandingan antar dua klub sekota ini berlangsung sengit. Persitara berhasil unggul cepat di menit ketiga.
Gol berawal dari tendangan bebas yang dieksekusi oleh Ranny Ngawaro.
Bola melambung menuju muka gawang, Mansyur Ngawaro dengan cepat melakukan serobotan yang memperdaya penjaga gawang Agus Waluyo.
Skor berubah 1 – 0 untuk Persitara. Persija pun tak kuasa mencetak sebiji gol di babak pertama.
Baca juga: Bawa Bensin Menyelinap Masuk ke Balai Kota, Emak-emak Ancam Bakar Kantor Gubernur Anies Baswedan
Memasuki babak kedua, Persija kembali menguasai jalannya laga guna mengejar ketinggalan.
Akan tetapi serangan yang dibangun selalu menemui kebuntuan sebelum memasuki kotak penalti lawan.