Demo Tolak UU Cipta Kerja
Peringati Sumpah Pemuda, Buruh Kenakan Pakaian Adat Demi Tolak UU Cipta Kerja di Monas
Menurut Ketua PUK SPSI LEM, Alek, para peserta mengenakan pakaian adat karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Massa dari elemen mahasiswa dan buruh kembali unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Sekitaran Monas dekat Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.
Di antara massa tersebut, beberapa peserta aksi dari kalangan buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) mengenakan pakaian adat.
Beberapa peserta itu mengenakan pakaian adat Minang, Madura dan Lampung.
Menurut Ketua PUK SPSI LEM, Alek, para peserta mengenakan pakaian adat karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
"Hari ini Sumpah Pemuda, Kita ingin mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika. Biar pemerintah juga bisa melihat semua daerah ingin Omnibus Law dicabut atau dikeluarkan perpu," ujarnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Rabu (28/10/2020) siang.
Pantauan Wartawan TribunJakarta.com sekira pukul 14.19 WIB, massa Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) masih berunjuk rasa.
Baca juga: Melonjak 30 Persen, Keberangkatan di Terminal Kampung Rambutan Didominasi Tujuan Jawa
Baca juga: 12.369 Personel TNI-Polri Amankan Demo Buruh-Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja
Baca juga: Antisipasi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Hari Ini Rabu 28 Oktober
Tak hanya berunjuk rasa, mereka juga membacakan Sumpah Pemuda lantaran hari ini bertepatan dengan hari besar tersebut.
Selain massa Hima Persis, massa mahasiswa dari Guna Dharma dan massa buruh dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) turut berunjuk rasa.