Sisi Lain Metropolitan

Cerita 'Manusia Got' dari Bogor, Pilih Pisah Ranjang Selama Bau Comberan di Badan Belum Hilang

Tidur harus pisah ranjang menjadi pilihan terbaik bagi Deny Kurniawan sebagai bentuk kasih sayangnya kepada sang istri tercinta. Kok bisa?

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/Yusuf Bachtiar
Deny Kurniawan (43), pekerja pembersih saluran air partikelir, membersihkan sedimentasi lumpur dan sampah di Perumahan Duta Kranji, RT 04/RW 08, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (3/10/2020). 

Jangan tanya sudah berapa kali tikus gos melintas di kepala Deny ketika nyebur hingga menyelam masuk gorong-gorong yang tersumbat.

Selain bertemu ular, belatung, ia sudah akrab jika telapak tangan dan kakinya harus robek kena pecahan beling yang mengendap di lumpur.

"Semuanya sudah pernah saya rasain," ucapnya lalu melanjutkan, "Tikus lewat di kepala saya dan pernah nemu ular. Kita enggak tahu ada apa aja di tempat kotor begitu."

Belum lama ini beling menembus sepatu bot yang dipakainya, hingga merobek telapak kakinya.

Selama ini ia mengontrak di Perumahan Pondok Cipta, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, terpisah dari istri dan anak yang tinggal di Bogor.

Baca juga: Dirudapaksa Pacar, Gadis 18 Tahun Kaget Lihat Ceceran Darah saat Lampu Kamar Dinyalakan

Repotnya, jika istri datang berkunjung ke kontrakan Deny rela tidur harus terpisah ranjang karena baru air comberan masih menempel di badan.

"Kadang kalau istri lagi ke sini saya tidur pisah ranjang karena badan masih bau. Kasihan istri," ucapnya sambil tersenyum.

Deny Kurniawan (43), pekerja pembersih saluran air di Bekasi.
Deny Kurniawan (43), pekerja pembersih saluran air partikelir, membersihkan sedimentasi lumpur dan sampah di Perumahan Duta Kranji, RT 04/RW 08, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (3/10/2020). (TRIBUNJAKARTA/YUSUF BACHTIAR)

Badan Berlumur Oli Bekas

Bahaya lain yang mengintai dan bisa saja berdampak buruk bagi kesehatan Deny dan teman-temannya adalah serangan kutu air dan gatal-gatal.

Bukan rahasia umum, kondisi saluran air dan gorong-gorong di perumahan bercampur segala macam sampah termasuk kotoran rumah tangga.

"Tahu sendiri kan, segala macam jenis penyakit ada di sini semua. Mungkin ada tikus mati, air seni orang, septic tank bocor," terang dia.

Deny dan kawan-kawan mengantisipasinya, seperti melumurkan minyak tanah dan oli bekas ke badan sebelum terjun ke gorong-gorong.

Cara itu, menurutnya, sangat efektif untuk menghindarkan profesi sepertinya terkena kutu air akibat menyelam air comberan.

"Alhamdulillah kalau pakai oli bekas sama minyak tanah biar enggak kutu air, itu kita pakai sebelum kerja," tutur dia.

Tak cukup dengan itu, selesai bermandikan lumpur hitam ia harus mandi dengan air hangat di rumah untuk menghilangkan gatal-gatal di tubuhnya.

Baca juga: Bawa Pistol Mainan Saat Demo, 10 Pelajar dari Bogor Menumpang Truk ke Jakarta

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved