Kisah dari Ciliwung

Ingatan Penarik Perahu Eretan di Sungai Ciliwung: Dulu Tiap Bulan Sering Lihat Mayat Mengambang

Penarik perahu eretan, Azis (50) sudah tak asing lagi dengan keberadaan ular atau biawak di sekitar Sungai Ciliwung.

Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Azis menurunkan spanduk untuk mencegah air hujan masuk di Sungai Ciliwung yang membelah Kampung Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan dan Kampung Pulo, Jakarta Timur pada Rabu (4/11/2020). 

Di bulan Ramadan kemarin, perahu eretannya malah sangat sepi. Dalam sehari hanya ada satu sampai dua penumpang.

Ketimbang dulu, ia kini mengaku sudah tak mampu membiayai sekolah anaknya. Anak ketiganya yang berusia 9 tahun masih duduk di bangku SD.

Anak tertuanya, yang kini disekolahkan sampai menjadi seorang bidan, diminta membantu Azis untuk membiayai anak bungsunya itu.

"Kalau sekarang buat menyekolahkan anak berat. Anak yang paling besar bantu untuk menanggung anak saya yang bungsu," ujarnya.

Sementara anak perempuan kedua Azis, yang baru lulus SMA, saat ini belum memiliki pekerjaan lantaran sulit mencarinya di masa pandemi.

Dulu, kenang Azis, sebelum berdiri tanggul di sepanjang sungai Ciliwung, pendapatannya jauh lebih besar.

Baca juga: Pelaku Sampai Jatuh saat Bekap Guru Ngaji di Ruang Tamu, Korban Masih Hidup saat Dimasukkan ke Sumur

Baca juga: Januari-Oktober 2020, Kasus Kebakaran di Jakarta Barat Menurun

Banyak warga di bantaran kali yang mengandalkan perahu eretan Azis untuk menyeberang.

"Di bantaran kali, ada kuli-kuli panggul yang kerja di pasar tinggal di sana," ucapnya.

Ia juga sempat menunjukkan foto perahu eretannya yang dulu sering dinaiki penumpang sebelum berdiri tanggul di Sungai Ciliwung.

Kini, hanya tersisa perahu eretan milik Azis di sepanjang Sungai Ciliwung yang mengalir di wilayah Bukit Duri dan Kampung Melayu.

Mereka yang terkena gusuran imbas pembangunan tanggul telah pindah ke rumah susun sedangkan Azis tetap bertahan.

"Udah pada berhenti semenjak ada gusuran. Dulu banyak kini tersisa tinggal saya. Saya tidak mau pindah ke rusun jadinya tinggal di perahu," pungkas pria asal Bumiayu, Jawa Tengah, tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved