Orangtua Khawatir Ajak Imunisasi Anak Saat Pandemi, Dokter Anjurkan 2 Suntikan Sekali Kunjungan

Sebagai tips, orangtua bisa melihat buku imunisasi anak untuk mengetahui imunisasi apa saja yang perlu dilengkapi

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
WARTA KOTA/Nur Ichsan
Perang terhadap penyebaran penyakit difteri terus dilakukan, selain melakukan imunisasi masal di posyandu juga dilakukan dengan cara Gerebek ORI (Outbreak Response Imunisation), dengan cara mendatangi rumah warga secara door to door, seperti yang dilakukan di wilayah Kelurahan Duri Selatan, Puskesmas Kecamatan Tambora, Minggu (28/1/2018). WARTA KOTA/Nur Ichsan 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ahli kesehatan mengkhawatirkan adanya ancaman berbagai penyakit yang dapat mengintai anak-anak pasca pandemi Covid-19.

Ancaman ini bisa saja terjadi akibat imunisasi yang tidak dilakukan secara lengkap karena terdampak covid-19.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua UKK Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Nastiti Kaswandani dalam diskusi bersama Save The Children bertajuk Selamatkan Anak Dari Bahaya Pneumonia di masa Pandemi.

"Delapan bulan pandemi, angka imunisasi kita drop karena banyak orangtua khawatir membawa anaknya imunisasi. Ini sangat membuat khawatir oleh banyak ahli kesehatan atau badan kesehatan dunia dan nasional, bahwa setelah pandemi berlalu kita dapat ancaman dengan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi," kata dia, Kamis (5/11/2020).

Selama pandemi Covid-19, menurutnya banyak orangtua merasa khawatir membawa si kecil datang ke layanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal.

Sehingga, banyak anak terlewat imunisasinya.

Padahal, imunisasi sangat penting dilakukan untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit. Diantaranya seperti difteri, campak, tetanus, juga pneumonia.

Ia pun menyarankan agar orangtua dapat segera melengkapi daftar imunisasi anak yang sudah tertinggal.

Menurutnya, dua kali suntikan dalam sekali kunjungan, boleh untuk dilakukan.

"Jadi ketika saat ini kondisi sudah adaptasi baru, saya kira rumah sakit maupun layanan kesehatan sudah mempersiapkan diri untuk menerima atau menjalankan program imunisasi dengan cara yang berbeda dari sebelum pandemi, sehingga anak aman dibawa untuk mengejar ketertinggalan imunisasinya supaya lengkap," kata dia.

"Kalau perlu dalam satu kali kunjungan dua suntikan, itu boleh. Dampak negatif dari gak lengkapnya imunisasi adalah anak kemudian nanti bisa kena penyakit yang secara gak langsung juga menurunkan imunitas tubuh," ungkapnya.

Sebagai tips, orangtua bisa melihat buku imunisasi anak untuk mengetahui imunisasi apa saja yang perlu dilengkapi.

Baca juga: Banyak Penghuni Terinfeksi Covid-19, DPR: Jangan Sampai Lembaga Pemasyarakatan Jadi Kuburan Massal

Baca juga: 7 Obat Tradisional untuk Menebalkan Alis Secara Alami, Tak Perlu Ribet Pergi ke Salon

Baca juga: Satu-satunya Zona Merah Covid-19 di Jawa Barat, Pemkot Bekasi Kebut 10 Ribu Swab Tes Masif

Kemudian, orangtua dapat menghubungi kontak rumah sakit terlebih dahulu untuk menanyakan bagaimana akses agar anak bisa datang ke rumah sakit secara aman, misalnya dengan membuat janji kunjungan untuk menghindari antrean, juga melakukan konsultasi terkait imunisasi apa yang belum didapatkan.

Jangan lupa untuk menerapkan 3 M saat datang berkunjung ke layanan kesehayan yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved