Sulap Kawasan Kumuh, Bantaran Sungai Cisadane Dibuat Urban Farming
Pemerintah Kota Tangerang menyulap lahan kumuh menjadi lahan produktif di pinggir Sungai Cisadane.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang menyulap lahan kumuh menjadi lahan produktif di pinggir Sungai Cisadane.
Lokasi kumuh tersebut adalah Kampung Baru, RT 3 RW 5, Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci yang membangun urban farming di bantaran Sungai Cisadane.
Ditahap awal, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang menyerahkan 600 bibit sayuran untuk diolah di lahan 3.800 meter persegi.
Mulai dari sayuran kangkung, cabai, tomat, terong hingga porang.
"Program urban farming di bantaran Sungai Cisadane memang menjadi fokus DKP, setelah menggarap 380 ribu pohon produktif untuk warga terdampak pandemi Covid-19," kata Kepala DKP Kota Tangerang, Abduh Surahman, Minggu (8/11/2020)
"Kali ini, DKP menggarap lahan-lahan tidur di pemukiman warga," sambung dia lagi.
Menurutnya, dalam program ini DKP membantu membuka lahan, pembagian bibit, hingga proses pengolahan lahan hingga panen.
Baca juga: Bank DKI Salurkan Kredit Kepada 514 Warga untuk Program Hunian DP Nol Rupiah
Baca juga: Bina Marga Lakukan Perbaikan, Jalan Simpang Kodau Jatiasih Ditutup Sementara
Baca juga: Hunian DP Nol Mulai Dihuni, Anies Baswedan: Kesejahteraan Warga Jakarta Meningkat
"Dengan memanfaatkan lahan di sini secara berkelanjutan, insyaallah nanti hasil panennya juga dapat dinikmati bersama-sama," tambah Abduh.
Sementara itu, Gandi seorang warga yang ikut menggarap lahan bantaran Sungai Cisadane pun antusias untuk mengikuti program ketahanan pangan ini.
Terlebih, bagi dirinya bisa membantu ia dan teman-teman lainnya sekaligus untuk mengisi waktu luang di masa pandemi ini, dengan kegiatan yang positif.
"Daripada jadi lahan kumuh, cuma bengong-bengong diam diri di rumah, mending seperti ini, bercocok tanam. Bisa buat Konsumsi sendiri dan bagi-bagi tetangga," serunya.