Viral Kakek di Blora Gendong Jenazah Cucu Pulang Naik Motor, Pihak RS Ungkap Fakta: Kami Juga Heran
Penampakan foto seorang kakek yang menggendong jenazah bayi pulang naik sepeda motor di rumah sakit viral di media sosial.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Penampakan foto seorang kakek yang menggendong jenazah bayi pulang naik sepeda motor di rumah sakit viral di media sosial.
Usut punya usut, jenazah bayi yang digendong kakek tersebut adalah cucunya yang baru saja lahir namun nyawanya tak tertolong.
Dalam foto tersebut, tampak seorang kakek mengenakan helm menggendong jenazah cucunnya menggunakan sebuah kain jarik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soeprapto, Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu Fathkur Rokhim membenarkan peristiwa di foto tersebut.
Dirinya menjelaskan, bayi yang digendong seorang kakek itu meninggal usai dilahirkan karena tergolong Bayi Berat Lahir Rendah (BLBR).
"Berat bayi itu kurang dari satu kilogram dan sangat berisiko. Si Ibu persalinan di sini hingga bayi tersebut lahir dan dirawat tujuh hari. Namun tidak tertolong. Kalau tidak salah warga Randublatung atau Menden," kata Fathkur dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
Baca juga: Kasus Video Mirip Gisel Bakal Libatkan Ahli, Hotman Paris: Ngapain? Panggil Aja Ibu-ibu Pasar Impres
Viral di Medsos
Setelah ditelusuri, foto tersebut menjadi viral seusai diunggah sebuah akun Facebook bernama Sugiyanto.
Dalam unggahan tersebut tertulis keterangan foto:
"Seorang kakek yang raut wajahnya nampak sedih sedang membawa cucunya yang dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu udah meninggal dan dibawa pulang naik sepeda motor. Kejadian ini terjadi pagi ini tanggal 5 November 2020 jam 06.48 WIB," tulis pemilik akun Facebook Sugiyanto.
Baca juga: BERITA FOTO Penjaga Ciliwung Susur Sungai Bersih-bersih Sampah di Akhir Pekan
Baca juga: Perkara Tuduhan Santet hingga Tanah Pusaka, Petani di NTT Dihabisi Secara Sadis Oleh Keluarga
Namun setelah viral, pengunggah diduga langsuung menghapus foto tersebut.
Saat dihubungi sejumlah wartawan, pemilik akun Sgiyanto mengaku bahwa unggahannya tersebut adalah sebuah kesaksiannya yang ia dokumentasikan.
Ia mengaku saat peristiwa tersebut kebetulan dirinya sedang ada di rumah sakit yang sama.
"Jadi saat itu saya sedang mengantar istri kontrol di RSUD Cepu."
"Saat itu banyak pengunjung yang heboh lantaran ada seorang kakek menggendong mayat bayi yang tak lain adalah cucunya. Ia berjalan keluar dari ruangan menuju parkiran," tutur Sugiyanto.
Menurutnya, Sugiyanto saat itu tak jauh dari kakek yang membawa jenazah bayi.
Dirinya spontan mengabadaikan kejadian itu dan mengabadikan kakek yang sudah berada di lokasi parkir RSUD dr R Soeprapto Cepu.
Baca juga: 7 Obat Tradisional untuk Mengatasi Sakit Mata, Ampuh Redakan Mata Merah dan Iritasi
"Foto itu saya ambil saat di parkiran sebelah timur."
"Kakek itu membonceng seorang lelaki menggunakan motor meninggalkan RSUD Cepu. Saat itu banyak ibu-ibu yang bilang, 'Ada bayi mati... Ada bayi mati... Iku piye kok ditumpakno motor' (Itu kenapa kok dibawa pulang dengan naik motor)," ungkap Sugiyanto.
Sugiyanto mengaku tidak ingin bermaksud buruk dengan postingannya tersebut.
Sugiyanto hanya merasa iba dan berharap ada pihak berkompeten yang sudi memberikan penjelasan.

Tanggapan Pihak Rumah Sakit
Berdasarkan hasil penelusuran pihak rumah sakit, kake tersebut sejatinya sudah ditawari untuk mengantar jenazah menggunakan mobil ambulans.
Namun, kakek tersebut menolak dengan alasan tertentu.
"Namun keluarganya menolak menggunakan ambulans. Katanya mau dibawa pulang sendiri," kata Fathkur, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Bantuan Subsidi Gaji Rp 1,2 Juta Mulai Dicairkan Bertahap, Begini Cara Mengeceknya
"Awalnya kami kira mau dibawa juga menggunakan mobil, namun ternyata menggunakan sepeda motor. Kalau kami tahu itu, pasti kami larang," terang Fathkur.
Fathkhur mengaku turut berduka dan berbela sungkawa kepada keluarga bayi tersebut.
Namun, dirinya menyesalkan sikap pihak keluarga yang justru membawa jenazah dengan menggunakan sepeda motor.
"Jangan sampai hal ini terulang lagi. Kami juga heran, apa karena tidak sanggup membayar ambulans atau karena tidak ingin ribet."
"Mungkin saja ingin praktis sehingga digendong dengan naik motor, namun kan tidak begitu etikanya," pungkas Fathkur.
(TribunJakarta/Kompas)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Kakek Gendong Jasad Cucu Pulang Naik Motor, Petugas RS Sudah Tawarkan Jasa Ambulans, tapi..."