Jelajah Desa Penglipuran: Desa Terbersih di Bali, Keindahannya yang Mempesona
Yang paling mengagumkan bahwa di desa ini kondisinya begitu bersih. Tak ada satu pun sampah yang berserakan di sana.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
"Orang Bali kalau ada bayi baru lahir, ari-arinya dikubur di depan dapur. Sebelah kanan untuk ari-ari bayi laki-laki dan kiri untuk perempuan," jelasnya.
Baca juga: Pelajar Putri di Kebayoran Lama Jakarta Selatan Diculik hingga Hamil, Pelaku Dibekuk di Mojokerto
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Era 90: Hero - Mariah Carey
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Era 90: The Power Of Love - Celine Dion
Bagaimana Situasi Saat Pandemi?
Sebagai desa wisata, Desa Penglipuran tentu terdampak saat pandemi Covid-19.
Mayoritas warga disini menjual hasil kerajingan tangan untuk dijajarkan kepada para wisatawan.
Dagangan mereka biasanya dijajakan di depan rumah mulai dari penutup kepala khas Bali, kalung, gelang, anyaman bambu, kaus hingga lukisan.
Namun karena pandemi yang berkepanjangan membuat warga kini hanya bergantung dari hasil pertanian.
"Kalau saya selama pandemi paling bikin anyaman bambu saja nanti ada pengepul yang membeli," ucap Nyoman (60) salah seorang warga Desa Penglipuran.
Saat awal pandemi, wisata Desa Penglipuran ini memang ditutup. Wisata di desa terbersih ini baru dibuka kembali sejak Oktober 2020.
Meski belum banyak wisatawan yang datang, protokol kesehatan ketat diterapkan di desa ini.
Di depan pintu masuk Desa Penglipuran disediakan beberapa tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Warga setempat juga memeriksa suhu tubuh kepada wisatawan yang hendak ke Desa Penglipuran.
Selama pandemi ini, tak ada tarif resmi bagi wisatawan yang hendak masuk ke Desa Penglipuran. Hanya kotak sumbangan seikhlasnya yang ditelakan di depan pintu masuk.
Segala protokol kesehatan itu sesuai dengan InDOnesia Care (I DO Care) yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf).
Nyoman dan para warga di Desa Penglipuran berharap agar pandemi Covid-19 ini cepat berlalu sehingga berdampak pada meningkatnya wisatawan yang berkunjung dan muaranya adalah adanya pemasukan bagi warga setempat.
Di masa pandemi ini, Desa Penglipuran dipilih dalam konser tanpa penonton yang digelar grup band Slank bekerjasama dengan Kemenparekraf.
Dalam konser bertajuk Rhapsody Indonesia yang digelar outdoor tanpa penonton dan menerapkan protokol kesehatan ini bertujuan untuk memotivasi berbagai pihak termasuk sektor wisata yang sangat terdampak pandemi bahwa kita akan bisa melewati tantangan ini.
Maka dari itu, jika nanti kondisi sudah membaik, tetap jadi pahlawan bagi negeri sendiri dengan berwisata di Indonesia Aja.