Kemendikbud Beri Lampu Hijau Rencana Simulasi Belajar Tatap Muka di Kota Bekasi

Kemendikbud memberikan sinyal lampu hijau terkait rencana simulasi belajar tatap muka di Kota Bekasi.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Suasana simulasi belajar tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi, Senin, (3/8/2020). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan sinyal lampu hijau terkait rencana simulasi belajar tatap muka di Kota Bekasi.

Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbud Jumeri mengatakan, simulasi atau uji coba belajar tatap muka dalam kondisi seperti saat ini memang perlu dilakukan.

"Permasalahan anak-anak kita yang mungkin sudah memerlukan tatap muka kalau ada daerah yang membuka uji coba itu memang diperlukan," kata Jumeri, Jumat, (13/11/2020).

Jemeri menilai, uji coba atau simulasi belajar tatap muka diperlukan agar, peserta didik maupun sekolah dapat memiliki pengalaman dasar dalam adaptasi di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Agar ada pengalaman, risiko-risiko yang perlu dikaji, saya rasa Pemerintah Kota Bekasi dengan menguji coba itu akan memiliki pengalaman," terang Jumeri.

Terkait surat permohonan yang hendak diajukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi ke Kemendikbud, Jumeri memastikan, hal itu tak perlu dilakukan.

Sebab, berdasarkan undang-undang pendidikan nomor 23 tentang pendidikan dasar dan menengan, kewenangan ada di Pemerintah Kabupaten/kota.

"Sebenarnya tidak perlu bersurat, karena sesuai undang-undang kewenangan ada di pemerintah daerah," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Disdik Kota Bekasi berencana menggelar kembali simulasi belajar tatap muka untuk kedua kalinya pada Desember 2020 mendatang.

Dalam simulasi nantinya, siswa dimungkinkan dapat melakukan pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Kita sedang buat pengajuan ke Kementerian (Pendidikan), mekanisme lagi digodok simulasi pembelajaran dalam rangka penilaian akhir semester, kan Desember tuh," kata kepala Disdik Kota Bekasi Inayatullah.

Pemkot Bekasi sebelumnya juga sempat membuat gebrakan, dengan membuat program sumulasi belajar tatap muka.

Program itu sempat dijalankan selama tiga hari pada 3 - 5 Agustua 2020 lalu, di enam sekolah percontohan atau yang selanjutnya disebut role model.

Tetapi program itu terpaksa dihentikan, desakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terakit belajar jarak jauh (BJJ) harus tetap dijalankan.

Baca juga: Banten Kemungkinan Gelar Sekolah Tatap Muka Desember 2020, Ini Penjelasan Gubernur

Baca juga: Pemkot Bekasi Terkesan Memaksakan Belajar Tatap Muka

Baca juga: Serial Marvel WandaVision Tayang 15 Januari 2021, Berikut Sinopsisnya

Program simulasi belajar tatap muka kedua ini lanjut pria yang akrab disapa Inay, sekaligus sebagai sarana penilaian belajar akhir semester ganjil dan diharapkan dapat berjalan efektif mulai Januari 2020.

"Nanti mulai efektif Januari masuk semester kedua, kalau yang bulan Desember hanya sebatas simulasi saja dalam rangka penilaian akhir semester (satu/ganjil)," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved