Antisipasi Virus Corona di DKI

Sempat Terpapar Covid-19, Awak Bus Sekolah Kini Makin Semangat Evakuasi Pasien Terkonfirmasi

Petugas yang sebelumnya melayani antarjemput pelajar kini mengevakuasi pasien terkonfirmasi dan tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Freepik
(ilustrasi virus corona) Unit Pengelola Angkutan Sekolah mengerahkan 80 armada dari 176 bus yang dimiliki, 65 di antaranya melayani antarjemput tenaga kesehatan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pelibatan penanganan pandemi Covid-19 pada bulan Maret 2020 masih diingat betul jajaran Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Mereka yang sebelumnya melayani antarjemput pelajar kini mengevakuasi pasien terkonfirmasi dan tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.

Kepala UPAS Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Ali Murthado mengakui saat awal mendapat tugas baru dia dan jajarannya takut terpapar Covid-19.

"Kami sadar apa yang kami lakukan ini pastinya akan membuat kami juga terpapar," kata Ali saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (13/11/2020).

Bukan tanpa sebab, awak bus yang menangani evakuasi pasien terkonfirmasi termasuk orang kategori kontak erat sehingga rentan terpapar Covid-19.

Ketakutan mereka kian membesar saat sejumlah awak bus yang bertugas melakukan evakuasi pasien dan tenaga kesehatan dinyatakan terkonfirmasi.

"Sebanyak 24 petugas UPAS Dishub DKI Jakarta terpapar Covid-19, termasuk saya. Namun dengan terus saling menyemangati satu sama lain, semuanya dapat kembali sembuh," ujarnya.

Rasa takut yang awalnya dirasakan mulai sirna saat satu orang jajaran UPAS yang sempat terkonfirmasi justru makin bersemangat bertugas setelah sembuh.

Alih-alih takut kembali terpapar, Ali menuturkan pengalaman pernah terkonfirmasi itu membuat jajarannya sadar pentingnya tugas kemanusiaan.

"Awak itu mengaku dirinya sudah pernah merasakan terpapar makanya sudah tak takut lagi dengan Covid-19. Seiring berjalannya waktu seluruh awak bus malah semakin gencar dan semangat dalam misi kemanusiaan ini," tuturnya.

Ali menuturkan jajarannya kini mengerahkan 80 armada dari 176 bus yang dimiliki, 65 di antaranya melayani antarjemput tenaga kesehatan.

Tenaga kesehatan dari 19 RS rujukan, sembilan Puskesmas, dan satu palang merah Indonesia (PMI) yang menangani pasien Covid-19 mereka antar jemput.

"Sementara 15 bus kami siapkan khusus untuk menangani proses evakuasi pasien terkonfirmasi dari seluruh Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta. Kami evakuasi ke RS rujukan dan tempat isolasi," lanjut Ali.

Baca juga: Tak Ada Kasus Positif Covid-19 Dalam Beberapa Hari Terakhir, Kabupaten Tangerang Masuk Zona Kuning

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Kumpulkan 859 Kilogram Sampah Masker Sekali Pakai Selama Pandemi Covid-19

Baca juga: Kelurahan Cilincing Imbau Prokes Covid-19 ke Warga Lewat Pro Gokil

Ali menyebut pengalaman pernah terkonfirmasi juga membuat mereka lebih ketat menerapkan protokol kesehatan dan mengenakan alat perlindungan diri (APD).

Sejak Maret 2020 hingga Kamis (12/11/2020) tercatat 393.766 tenaga kesehatan menggunakan layanan antar jemput UPAS Dishub DKI Jakarta.

"Sementara untuk pasien Covid-19 yang kami evakuasi telah mencapai 4.562 orang. Semuanya kami layani sesuai dengan instruksi bapak Gubernur DKI Jakarta dan perintah Kepala Dinas Perhubungan dalam misi kemanusiaan ini," sambung dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved