Sisi Lain Metropolitan

Kulit Menghitam Terbakar Matahari, Rani Tetap Setia Jadi Operator Ekskavator Bergulat dengan Sampah

Sengatan terik matahari sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Rani Rika Puspita (40), operator eskavator pengeruk sampah di Jakarta.

Satrio / Tribun Jakarta
Rani Rika Puspita (40) bersama eskavatornya di bantaran kali Krukut di belakang mal Lippo Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (19/11/2020). 

Kedua tangannya menggapai bagian lengan mesin raksasa itu untuk naik ke atas kemudi.

Ia lalu mengemudikannya untuk berpindah dari bantaran Kali Krukut menuju tempat yang lebih tinggi.

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Adanya Korban Lain dalam Kasus Guru Silat Cabuli Murid di Koja

Baca juga: Ungkap Pencurian Mobil Rental, Polisi Temukan Belasan Motor Curian

Sebelum dijalankan, ruang kemudi mesin ekskavator yang membelakangi Kali Krukut diputar 180 derajat.

Roda-roda rantai ekskavator pun terlihat mulai berjalan perlahan.

Sudah setahun lebih Rani bersahabat dengan mesin yang terlihat garang ini.

Ia sudah beberapa kali pindah tugas bergulat dengan sampah menggunakan ekskavator dari Situ Mangga Bolong, Ragunan hingga di Kali Krukut.

"Sudah lima jenis ekskavator. Di Kali Krukut, saya dapat ekskavator yang lebih kecil dari sebelumnya," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di Kali Krukut, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (19/11/2020).

Setelah beristirahat usai mengeruk sampah seharian di Kali Krukut, Rani Rika Puspita (40) berjalan menuju ekskavator.

Sebagai perempuan yang setiap hari bergulat dengan beraneka ragam sampah rumah tangga, Rani harus berinisiatif sendiri melindungi diri. Apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Ia tak lupa mengenakan masker, sarung tangan dan hand sanitizer kala bekerja.

Di tengah pandemi ini, lanjutnya, Rani pernah menemukan beberapa perabotan rumah tangga.

"Saya pernah menemukan kasur, kursi, tikar bahkan pampers. Paling sering kasur," ujarnya lagi.

Barang-barang yang hanyut itu berasal dari perkampungan warga saat dilanda banjir.

Dalam sehari, Rani bisa mengeruk sekira empat sampai lima meter kubik sampah.

"Empat meter kubik itu diangkut satu mobil carry. Bahkan sehari bisa dua mobil carry," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved