Mayjen Dudung Abdurachman: Puluhan Tahun Lalu Jualan Koran di Kodam, Siapa Sangka Kini Jabat Pangdam

Puluhan tahun berlalu, siapa sangka remaja yang dulu berjualan koran di Kodam, kini menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Kodam.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Elga H Putra
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah), seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi. 

Ia hanya menganggap penilaian negatif berasal dari orang-orang yang tak memahami maksudnya sedari awal.

"Saya mengikuti polemik, ada yang pro dan kontra. Istilahnya direkayasa di saya begini, saya begitu, ya itulah dinamika kehidupan."

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyisir Jalan Wahid Hasyim pada Selasa (13/11/2020)
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyisir Jalan Wahid Hasyim pada Selasa (13/11/2020) (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

"Ya ini kan orang yang enggak paham ini terjadi seperti apa. Ya wajar lah. Saya biasa aja, banyak yang mendukung. Tapi kebanyakan yang mendukungnya," jelasnya.

Bukan Perintah Jokowi

Soal banyaknya dukungan yang datang kepadanya, Dudung merasa tak layak menerima.

Ia memastikan langkah yang diambilnya itu sebagai tanggung jawab dan tugasnya sebagai Pangdam Jaya.

"Saya tidak layak menerima ucapan dan dukungan seperti itu. Yang jelas saya melaksanakan tugas sebagai Pangdam Jaya dan juga tidak mengharapkan seperti itu jadi biasa aja," ungkapnya.

Polemik ini dipastikan Dudung tak mempengaruhi kehidupannya. Malahan ia menganggapnya biasa saja.

Bahkan, keluarganya mendukung langkah tegasnya dan lebih memahami dirinya.

Ketimbang mendengar komentar masyarakat yang kontra terhadap Dudung.

Baca juga: Dukung Mendikbud Nadiem, Politisi PDIP Desak Gubernur Anies Buka Sekolah Secara Bertahap

Termasuk, ketika muncul polemik di balik pencopotan baliho Habib Rizieq yang dihubungkan dengan perintah Presiden Joko Widodo.

Dudung pun membantah dengan tegas dugaan tersebut. Ia mengatakan perintahnya soal pencopotan baliho Habib Rizieq tak ada hubungannya dengan Presiden Jokowi.

"Begini, mula-mula hidup ini sadar mengandung risiko. Tetapi kalau hati nurani itu kuat, apapun yang kita hadapi harus berani."

"Termasuk menghadapi risiko itu sendiri. Kata Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya orang yang tidak berani mengambil risiko adalah orang yang rugi."

"Hidup ini misteri, besok tidak ada yang tahu. Cuma saya yakin Allah itu sudah memilih apa yang akan kita alami, tinggal kita memilih Apa yang harus kita lalui."

"Yang terjadi kemarin itu sudah menjadi Jalan Tuhan, saya nggak ada stres, nggak ada apa, biasa aja," jelasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved