Ibu Usai Melahirkan dan Bayinya Harus Ditandu Lewati Jalan Curam Saat Hujan
Viral foto tentang sejumlah warga yang berjuang menandu ibu baru melahirkan berjalan menyusuri jalan rusak.
TRIBUNJAKARTA.COM, LEBAK - Viral foto tentang sejumlah warga yang berjuang menandu ibu baru melahirkan berjalan menyusuri jalan rusak.
Tandu yang dibuatnya pun sederhana yakni dengan sarung yang ditopang kayu.
Foto tentang perjuangan warga yang menandu ibu baru melahirkan itu viral di media sosial setelah diunggah di akun Facebook TiOt TiOt.
Foto dalam unggahan itu memperlihatkan beberapa warga tengah menandu seseorang ibu yang baru melahirkan dengan sarung ditopang kayu.
Sementara, jalan yang dilalui adalah tanah berlumpur dan sedikit bebatuan sehingga tampak licin. Belum lagi, jalan tersebut tampak curam.
Sahrul, pemilik akun Facebook TiOt TiOt menceritakan, foto yang menampilkan keprihatinan itu terjadi di Kampung Karang Balang, Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojong Manik, Kabupaten Lebak, Banten.
Foto itu diambilnya pada Senin (23/11/2020).
Sahrul mengakui mengunggah foto itu karena prihatin dengan keadaan infrastruktur jalan yang buruk di desanya.
Buruknya akses di kampungnya itu membuat warga setempat makin kesulitan saat ada warga sakit maupun melahirkan hendak ke puskesmas maupun rumah sakit.
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui ibu tersebut bernama Siti Khodijah (25), warga Kampung Karang Balang, Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojong Manik, Kabupaten Lebak.
Suami Siti Khodijah, Suryadi (37) mengatakan, istrinya terpaksa ditandu dengan sarung seadanya karena saat itu tidak ada alat lain maupun kendaraan yang dapat digunakan untuk melewati jalan menuju rumahnya di Kampung Karang Balang.
Sementara, jalan menuju rumahnya telah lama mengalami kerusakan parah.
"Terpaksa saya harus membawa istri pulang ke rumah di Karang Balang melintasi jalan itu, karena setelah melahirkan istri saya harus mendapatkan perawatan di rumah dengan baik," ujar Suryadi saat berbincang dengan TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Begini Kondisi Rumah di Kemang Pratama Bekasi Pascaledakan Gas Elpiji 12 Kilogram
Ia menceritakan, istrinya sempat dirawat di rumah orang tuanya di Simpang Kecamatan Bojong Manik, namun kurang mendapat perawatan baik.
Sebab, di rumah tersebut tidak ada air bersih.
Hal itu membuatnya terpaksa memboyong istri dan si bayi yang baru dilahirkan ke rumah mereka kendati harus menempuh jalan rusak dengan perasaan waswas.

"Saya harus memberanikan diri untuk membawa istri, meski di sisi lain rasa waswas pasti ada. Apalagi, saat melintasi jalan tersebut dalam keadaan hujan, jalan sangat licin dan berlumpur," ungkapnya.
Selain waswas dengan istrinya, Suryadi juga mengaku mengkhawatirkan kesehatan anaknya yang baru dilahirkan.
Saat turun hujan itu, sang bayi yang baru dilahirkan digendong oleh ibundanya dan sang mertua melindungi bayi tersebut dengan payung.
"Untuk bayi, Alhamdulillah bisa dijaga oleh ibu dan mertua saya, meski dalam kondisi hujan, tetapi bayi di lindungi payung," katanya.
Menurutnya, jalan tersebut sangat curam karena hanya dilapisi oleh batu-batu kali.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Dibuka Januari 2020, Ridwan Kamil Sebut Jabar Sudah Lebih Dulu
"Jalan tersebut sangat curam, karena posisinya itu menurun dan saya sangat khawatir tergilincir karena licin," katanya.
Menurutnya, jarak tempuh dari rumahnya yang berada di Karang Balang menuju jalan besar sekitar 2 kilometer.
"Kalau ditempuh dengan jalan kaki itu bisa menghabiskan waktu sekitar 45 menit," jelasnya.
Dan sayangnya jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
"Jalan tersebut sangat kecil, Mobil tidak dapat masuk hanya motor dan itu pun di kala jalan tersebut kering, kalau musim hujan motor tidak dapat melintas," tegasnya.

Menurutnya, permasalahan tersebut kerap terjadi ketika masyarakat mengalami permasalahan kesehatan.
"Mulai dari warga yang mengalami sakit hingga beberapa warga yang mesti ditanduh pasca melahirkan atau saat akan melahirkan," jelasnya.
Baca juga: Ditangkap KPK, Begini Kondisi Rumah Dinas Menteri KKP Edhy Prabowo
Dirinya berharap, agar pemerintah daerah dapat terjun langsung melihat bagaimana kondisi jalan sini.
"Kami menginginkan jalan tersebut sebagai akses warga dapat diperbaiki dan bisa dilalui kendaraan roda empat, karena bagaimana pun, jalan adalah akses warga untuk menjembatani segala perekonomian dan akses kesehatan yang baik," tutupnya.
Unggahan foto itu disertai keterangan:
"Buk Bupati Semoga Melihat Rakyatnya,"
"Mmmeh Gusti kadaruratna ie jalan ges puluhan tahun kie bae aya nu gering geh kudu digotong - gotong, nya usim hujan, nya jauh. Ramaka kanu ngagotongna geh, iraha ieu jalan endah Allahu akbar. Ieu lembur Karang Balang, desa Parakan Besi, Kecamatan Bojong Manik, teu dipaelu doang di anak terekeun ku pamarentah setempat nya usim hujan ngagotong - gotong lajuna pusing lajuna lah unggal - unggal ke bae aya nu gering." Tulis TiOt TiOt dalam akun FBnya pada Senin (23/11/2020).
Terjemahan :
"Ya Tuhan darurat, ini jalan sudah puluhan tahun begini terus. Ada yang sakit harus digotong - gotong, mana musim hujan, mana jauh. Kasian sama yang menggotongnya. Ini Kampung Karang Balang, Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojong Manik, seperti di anak tirikan sama pemerintah setempat. Mana musim hujan ngegotong - gotong, akhirnya pusing, begini - gini terus ada yang sakit," Tulis TiOt TiOt dalam akun FBnya pada Senin (23/11/2020).
Baca juga: Mayat Pria 40 Tahun di Kalisari Cempaka Putih Ditemukan Sopir Bus
Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Istri Usai Lahiran Ditandu Sarung Lewati Jalan Rusak Nan Curam, Bayi Digendong, Suami Waswas Jatuh