Ledakan Tabung Gas Elpiji di Kemang Pratama Bekasi Sempat Dikira Gempa Bumi

warga dekat lokasi kejadian sempat mengira insiden ledakan tabung gas merupakan gempa bumi

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kondisi rumah di Kemang Pratama Bekasi usai ledakan tabung gas Elpiji 12 kilogram, Rabu (26/11/2020). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, RAWALUMBU - Ledakan tabung gas Elpiji 12 kilogram di Perumahan Kemang Pratama, Rawalumbu, Kota Bekasi sempat dikira gempa bumi akibat gentaran suara yang ditimbulkan, Rabu (25/11/2020).

Koordinator Keamanan Perumahan Kemang Pratama Agus Kurniawan mengatakan, suara yang ditimbulkan akibat ledakan tedengar cukup jauh dari radius tempat kejadian perkara (TKP). 

Sumber ledakan terjadi di rumah warga bernama Oktavius (38), di Jalan Melati Raya, RT 02 RW 36, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

"Suaranya kencang (ledakan) ini kan (TKP) Jalan Melati Raya di sana ada Jalan Melati 1 dan Jalan Melati 2 sampai Jalan Melati 3 terdengar," kata Agus saat dijumpai di TKP.

Kencangnya suara ledakan juga menimbulkan getaran yang cukup terasa, bahkan warga dekat lokasi kejadian sempat mengira insiden ledakan tabung gas merupakan gempa bumi.

"Dipikir tetangga sebalah sana di blok J ada gempa bumi sampai turun warga sama anak-anaknya ternyata pas di lihat sudah rubuh (rumah korban)," jelasnya.

Agus memastikan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ledakan tabung gas Elpiji 12 kilogram ini, hanya saja satu orang anggota keluarga yang dtinggal di sumber ledakan mengalami luka parah. 

"Tidak ada korban jiwa, hanya korban luka mertua dari pemilik rumah bernama Mary Wiriana (78), kalau anggota keluarga pemilik rumah Oktavius, istri dan anaknya luka-luka," terangnya.

Untuk korban luka bernama Mary, saat ini lanjut Agus, dirawat di Rumah Sakit St. Elisabeth Rawalumbu, Kota Bekasi.

Luka yang diderita kata Agus, berada di sekitar kepala, wajah, badan akibat terpapar langsung ledakan gas Elpiji ketika hendak menyalakan kompor gas.

"Ketika Ibu Mary mau menyalakan kompor langsung apinya membesar dibarengi suara ledakan, kalau rumahnya enggak sampai terbakar hanya rusak karena ledakan itu tadi," paparnya.

Sementara Oktavius pemilik rumah beserta istri dan satu orang anaknya saat ledakan terjadi berada di lantai dua.

"Kalau menurut pemilik rumah pak Oktavius dia enggak sempat mencium bau gas, karena berada di lantai dua, nah dapurnya itu berada di lantai bawah," terangnya.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 Imbas Mobilitas Warga Naik, Wagub DKI: Tidak Signifikan

Baca juga: Pangdam Jaya Sebut Pentingnya Saling Menghargai Antarumat Beragama

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, insiden tersebut terjadi sekira pukul 08.15 WIB di rumah milik warga bernama Oktavius (38).

"Kejadian tadi pagi, ada tiga rumah yang mengalami rusak, rumah milik bapak Oktavius yang merupakan lokasi ledakan dan dua rumah di sebelah kanan dan kirinya," kata Erna.

Erna menjelaskan, kerusakan paling parah terjadi pada rumah lokasi ledakan tabung gas berasal, atap bangunan dua lantai runtuh, dinding bagian depan lantai bawah hancur dan menimpa kendaraan roda empat.

"Untuk dua rumah di sebelah kanan dan kirinya rusak masing bagian atap auning lantai satu dan sebagian atap lantai dua serta satu unit kendaraan roda empat terkena reruntuhan," terangnya.

Ledakan diketahui terjadi ketika, seorang anggota keluarga yang tinggal di rumah Oktavius hendak menyalakan kompos gas dapur lantai bawah.

Namun selang regulator tabung gas diduga mengalami kebocoran dan mengakibatkan ledakan saat pemantik kompor dinyalakan korban.

"Ibu mertua dari bapak Oktavius mau menyalakan kompor, tiba-tiba muncul ledakan diduga akibat kebocoran gas," terang Erna.

Akibat kejadian itu, satu orang korban penghuni rumah bernama Marry Wiriana (78) mengalami luka akibat dihantam ledakan dan dilarikan ke Rumah Sakit St. Elisabeth Bekasi.

"Korban alami luka bakar 50 persen, sedangkan korban Oktavius, istri dan satu orang anaknya selamat hanya mengalami luka akibat tertimpa puing dan pecahan kaca," paparnya.

Erna memastikan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti untuk penyelidikan.

"Barang bukti yang kita amankan tabung gas 12 kilogram dan kompos gas tanam dua tungku," tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved