Pentingnya Literasi Digital Tangkal Hoax di Masa Pandemi Covid-19

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan banyaknya masalah yang terjadi selama pandemi Covid-19.

intisari
ilustrasi hoax. Literasi digital diperlukan untuk menangkal hoax di masa pandemi Covid-19. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan banyaknya masalah yang terjadi selama pandemi Covid-19.

Contohnya ancaman kesehatan di masa pandemi, hantaman serius yang mengakibatkan kelesuan ekonomi di segala sektor, kejahatan digital dan infodemic.

Hal itu menuntut pemerintah sangat berhati-hati dalam menyelesaikan situasi sekarang ini.

Hal tersebut dikatakan Prof Widodo Muktiyo selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi RI pada webinar yang yang bertajuk “Efektivitas Literasi Digital Lawan Hoax di Masa Pandemi” pada Kamis (26/11/2020).

Selama pandemi Covid-19, banyak informasi yang salah atau Hoax cukup banyak beredar.

Menurut Widodo, penyebaran berita palsu seputar corona tidak kalah berbahaya karena membuat publik bingung, cemas tidak percaya petugas dan para ahli.

“Telah terjadi The Death of Expertise dalam bidang kesehatan bahwa pernyataan dokter dan ahli tidak dipercaya. Di luar Covid 19 ada penyebaran berita-berita Hoax seputar corona yang sangat membingungkan masyarakat, ada juga menganggap remeh Covid 19”, kata Widodo.

Lebih lanjut, Widodo Muktiyo menuturkan orang-orang yang percaya hoax karena kecenderungan membaca berita secara cepat namun kurang kritis terhadap informasi.

“Masyarakat mudah percaya terhadap informasi yang berulang-ulang atau sama, kurang evaluasi terhadap kredibilitas berita," lanjut Widodo.

Dalam upaya mengantisipasi penyebaran hoax, Prof Widodo menyampaikan bahwa pentingnya Literasi Digital, sosialisasi resiko aktivitas online.

Perlunya Literasi Digital sebagai upaya pengecekan fakta dan pemahaman tentang munculnya kejahatan siber.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris menyampaikan bawah banyaknya informasi yang beredar di internet harus dibaca secara cermat.

“Kita harus pintar memilih dan memilah berita. Pengunaan internet yang cukup tinggi selama pandemi, tentu arus informasi yang beredar juga cukup tinggi. Banyak juga informasi yang datang tidak valid/hoax. Kita harus cerdas mengindentifikasi sumber dari setiap informasi yang kita terima," kata Charles.

Baca juga: Komjen Listyo Sigit Hingga Luhut Raih Penghargaan Top 10 Most Outstanding People

Baca juga: Viral di Medsos Jadi Juru Parkir di Usia Belia, Keluarga Gilang Pernah Alami Kisah Pilu Ini

Charles menuturkan bahwa Peran dari Komisi I DPR RI untuk selalu mendorong Kemkominfo dalam memitigasi serangan siber.

Dalam rapat bersama kominfo menyarankan agar bisa memitigasi informasi negatif.

“DPR RI mendukung program Kementerian Kominfo yang meliputi penetapan regulasi yang tepat tentang teknologi informasi dan komunikasi, selain atas dukungan pembangunan infrastruktur dan sistem," kata Charles.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved