Fraksi Gerindra Soroti Fungsi RPH Cengkareng: Dibangun Sejak 2017, Hanya Jadi Tempat Transit Babi

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Rumah potong hewan (RPH) khusus babi yang ada di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat menjadi sorotan Fraksi Gerindra dalam rapat paripurna pandangan fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2021.

Gerindra menilai, RPH yang dibangun pada 2017 tak berkualitas lantaran sampai saat ini belum bisa digunakan.

Imbasnya, mesin-mesin pemotong yang ada di RPH itu pun terbengkalai dan hanya menjadi barang rongsok.

"RPH ini sudah dibangun tiga tahun lalu. Namun gedung dan mesinnya belum dapat digunakan untuk pemotongan, sehingga RPH ini hanya dipakai untuk karantina dan transit babi yang akan dipotong," ucap anggota Fraksi Gerindra Inggard Joshua, Jumat (27/11/2020).

Selain itu, Gerindra menilai, daya tampung RPH tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan permintaan pasar akan daging babi.

Baca juga: Ada Luka Lebam di Tubuh Terapis yang Tewas Terkunci di Ruko Kawasan Bekasi

Baca juga: Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta Kritik Kinerja TGUPP Anies Baswedan

Baca juga: Terapis Wanita di Bekasi Ditemukan Tewas Terkunci Dalam Ruko

Sebab, kapasitas RPH itu hanya 200 ekor babi, sedangkan kebutuhan per hari mencapai 1.000 ekor.

"Jadi, ini sangat tidak logis untuk (warga) Jakarta," ujarnya dalam rapat paripurna.

Kemudian, Gerindra juga menyoroti sistem sanitas di RPG tersebut yang dinilai belum sesuai dengan standar baku limbah.

Limbah ini pun dikhawatirkan dapat mencemari pemukiman warga yang berada di sekitar RPH.

"Gerindra berharap, perbaikan sanitasi itu bisa dianggarkan dalam APBD 2021 ini," kata dia.