Liga 1 2020

Dibayar Jutaan Rupiah dalam 1 Kali Pertandingan, Gelandang Persita Tak Kapok Main di Turnamen Tarkam

Tarkam menjadi obat pelipur lara saat Liga 1 2020 tak berjalan, gelandang Persita Tangerang tak kapok bermain di turnamen tarkam.

Editor: Wahyu Septiana
WARTAKOTALIVE.COM/Rafsanzani Simanjorang
Tarkam menjadi obat pelipur lara saat Liga 1 2020 tak berjalan, gelandang Persita Tangerang tak kapok bermain di turnamen tarkam 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Turnamen sepak bola antar kampung atau dikenal dengan sebutan tarkam berubah menjadi obat pelipur lara para pemain sepak bola profesional.

Hal itu disebabkan akibat terhentinya kompetisi sepak bola Liga 1 2020.

Pelaksanaan turnamen tarkam memang berbeda dari Liga 1, Liga 2, bahkan Liga 3. 

Namun tetap saja turnamen ini punya daya tarik sendiri bagi para pemain dan penonton yang menyaksikan.

Tak sedikit pemain profesional senang bermain di tim tim tarkam.

Gelandang Persita Tangerang, Redi Rusmawan, secara terang-terangan menilai turnamen tarkam sangat bagus menjadi ajang pemain profesional dalam menjaga kondisi.

"Bagus untuk menjaga kondisi tubuh. Apalagi udah hampir sembilan bulanan tidak ada kompetisi, jadi tarkam pun tidak masalah sebagai wadah untuk menyalurkan latihan mandiri selama ini," ujar Redi Rusmawan dikutip dari Warta Kota.

Baca juga: Gaji Anggota DPRD DKI Jakarta Tahun 2021 Naik, Anggaran untuk Seorang Dewan Rp 8,8 Miliar Per Tahun

Pemain asal Parung, Bogor ini tak masalah bermain di tarkam karena pemain Persita diberikan lampu hijau oleh manajemen klub.

Meski dengan anjuran dan kebijakan tertentu.

Bermain di tarkam pun cukup menjanjikan.

"Sekali bermain biasanya jutaan. Kadang saat lolos ke final ada pula motivasi sendiri dari bosnya," sambungnya.

Di tarkam sendiri, Redi tidak kesulitan untuk adaptasi.

Bahkan acapkali dirinya justru bertemu dengan sesama pemain Liga 1 di turnamen tarkam.

Baca juga: Terpidana Terorisme Abu Bakar Baasyir Dirawat di RSCM: Demam Tinggi dan Radang

"Bisa ganti-ganti pemainnya di tiap pertandingan. Itu lah tarkam. Kalau bukan di tim, kadang ketemu sesama pemain profesional di tim lawan," terangnya.

Redi menjadikan tarkam sebagai obat dari kerinduannya akan kompetisi sepak bola

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved