Liga 1 2020

Dibayar Jutaan Rupiah dalam 1 Kali Pertandingan, Gelandang Persita Tak Kapok Main di Turnamen Tarkam

Tarkam menjadi obat pelipur lara saat Liga 1 2020 tak berjalan, gelandang Persita Tangerang tak kapok bermain di turnamen tarkam.

Editor: Wahyu Septiana
WARTAKOTALIVE.COM/Rafsanzani Simanjorang
Tarkam menjadi obat pelipur lara saat Liga 1 2020 tak berjalan, gelandang Persita Tangerang tak kapok bermain di turnamen tarkam 

TONTON JUGA

Baik itu pemain yang bermain di Liga 1 dan Liga 2.

Biasanya, pertandingan tarkam banyak dilakukan pada saat kompetisi sepak bola profesional terhenti.

Tentu dengan bayaran berbeda dari pemain yang didatangkannya.

Berbicara perihal tarkam, bek Persita Tangerang, Zikri Akbar punya pengalaman tak terlupakan dan berbau mistis.

"Saya pernah main tarkam 2017 lalu di salah satu lapangan di Serang. Sebelum main, kami sudah diingatkan salah satu pengurus tim agar masuk melalui jalur samping bukan tengah lapangan," ucapnya kepada Warta Kota.

Baca juga: Ditangkap KPK, Begini Kondisi Rumah Dinas Menteri KKP Edhy Prabowo

Lanjut Zikri AKbar, saat itu dirinya pergi ke kamar mandi.

Namun, ia buru-buru kembali ke lapangan, mengingat rekan-rekannya sudah masuk terlebih dulu.

Sialnya, ia lupa dengan pesan yang diamanatkan sebelum bertanding.

Ia masuk lewat tengah lapangan.

"Saya buru-buru dan asal masuk saja dari tengah. Saat bermain, tiba-tiba saja badan terasa gatal."

TONTON JUGA

"Satu babak itu saya tidak bisa konsentrasi. Badan seluruhnya terasa gatal," ucapnya.

Saat peluit babak pertama usai, dan pemain istirahat, ia pun cerita badannya terasa gatal.

Lantas, sosok yang mengingatkan tadi pun bertanya kepadanya.

"Tadi masuk lewat mana?", saya jawab lewat tengah," kenang bek asal Bireuen, Aceh ini.

Lantas dirinya pun diobati dengan menggunakan air, dan rasa gatalnya pun hilang.

Mengenang kisah tersebut, Zikri pun maklum dan menganggap biasa jika hal-hal mistis ada di laga tarkam.

Baca juga: Pengalaman Aneh Bek Persita Tangerang Saat Ikut Tarkam: Ada Sosok Mencurigakan di Belakang Gawang

Pengalaman Aneh Bek Persita Saat Tarkam

Bek kanan Persita Tangerang, Muhammad Toha membagikan kisah mistis yang pernah dialami pada saat mengikuti kejuaraan antar kampung (tarkam) pada tahun 2018 lalu.

Muhammad Toha, Jagokan Manchester United menang melawan Tottenham Hotspur.
Muhammad Toha, Jagokan Manchester United menang melawan Tottenham Hotspur. (WARTAKOTALIVE.COM/Rafsanzani Simanjorang)

Saat itu, dirinya bergabung dengan tim yang bernama Yuma FC.

Tim tersebut merupakan salah satu peserta di liga antar kampung di wilayah Tangerang.

TONTON JUGA

"Saat itu sudah memasuki babak semifinal, dan bermain di hari minggu. Awalnya tidak ada masalah apa-apa sih, kami bermain dan memulai laga dengan baik," buka Toha kepada Warta Kota.

Pertandingan berjalan seru karena menyuguhkan jual beli serangan.

Namun skor kacamata menutup akhir laga babak pertama.

Memasuki babak kedua, keanehan pun mulai terjadi.

Baca juga: Mayat Pria 40 Tahun di Kalisari Cempaka Putih Ditemukan Sopir Bus

"Tim lawan mulai capek. Kami tentu menguasai pertandingan dan menciptakan banyak peluang. Peluang pertama mengenai tiang. Tak lama kemudian ada peluang kedua, itu pun mengenai tiang," kenangnya.

Sialnya, peluang ketiga yang begitu terbuka pun kena mistar, bahkan sebuah tendangan jarak jauh tetap mengenai tiang gawang.

Lebih dari lima peluang kena mistar gawang.

TONTON JUGA

Toha mengatakan timnya sempat merasakan frustasi.

"Yang buat aneh itu bukannya hanya soal peluang yang membentur mistar. Tapi ada sosok tua di belakang gawang mereka pakai jubah hitam. Curiga sih itu dukun," tambah Toha.

Namun, masuk ke babak adu penalti, timnya pun mampu meraih kemenangan.

"Saat penalti abah (panggilan untuk lelaki tua-bapak-bapak) tetap ada di belakang, tapi dia jongkok," sambungnya.

Ada pun laga tarkam sering diikuti oleh para pemain khususnya di Liga 2, namun tak menutup kemungkinan pemain sekaliber Liga 1 pun ikut.

Baca juga: Menteri Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Begini Beda Reaksi Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto

Meski dapat dikategorikan sebagai hobi, namun tarkam sering menjadi polemik karena dapat membuat cedera pemain dan itu di luar kewenangan dari klub.

(*)

(TribunJakarta/Warta Kota/Rafsanzani SImanjorang)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved