Sebanyak 50 Orang Ikuti Sunatan Massal dengan Protokol Kesehatan Ketat di Cakung
Bantu masyarakat di tengah pandemi, sejumlah elemen masyarakat gelar sunatan massal gratis du Cakung, Jakarta Timur.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Bantu masyarakat di tengah pandemi, sejumlah elemen masyarakat gelar sunatan massal gratis di Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur.
Pada Minggu (29/11/2020), sejumlah elemen masyarakat dari unsur pemerintah hingga swasta saling berkolaborasi menggelar sunatan massal gratis.
Mulai dari Yayasan Trigatra Matra Nusantara, Baqoel, akurat, hingga Rumah Sunatan turut andil dalam sunatan massal gratis itu.
Sekiranya 50 anak-anak di Cakung Timur mengikuti sunatan massal gratis yang dibalut dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Kegiatan sunatan massal pada hari ini sangat membantu warga masyarakat, khususnya warga masyarakat Kelurahan Cakung Timur, di mana anak-anak memang dalam kondisi belajar melalui daring tepat rasanya walaupun dilakukan di tengah pandemi. Jadi anak-anak tetap bisa mengikuti belajar," jelas Lurah Cakung Timur, Rachman Setiana di lokasi.
Guna menghindari kerumunan, sedari jauh hari protokol kesehatan telah dirancang sedemikian rupa.

Baca juga: HUT Ke-92 Persija Jakarta, Anies Baswedan Sebut The Jakmania Pemersatu Warga
Baca juga: Selain Edhy Prabowo, Ini 11 Menteri Lain Sejak Era Presiden Megawati hingga Jokowi yang Terciduk KPK
Mulai dari penggunaan masker untuk panitia dan peserta, hand sanitizer, jaga jarak hingga mengatur jumlah peserta turut dilakukan.
Tio Martha Maryke selaku panitia penyelenggara, mengatakan, telah membatasi jumlah peserta.
Dari 100 orang pendaftar, ia hanya menerima 50 peserta saja.
"Pendaftaran kita pakai flyer. Kita share ke teman-teman yang lain akhirnya banyak di share teman-teman di WA. Untuk syarat dan ketentuan di atas usia 8 tahun," jelasnya.
"Antusias masyarakat sangat tinggi untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Kita tidak bisa menerima semua yang akan mengikuti sunatan ini karena kita dibatasi oleh peraturan dan tidak boleh terlalu banyak aktivitasnya. Kia hanya 50 anak saja dari 100 anak," tandas Martha.