Tak Hanya untuk Kecantikan, Ini Alasan Kamu Perlu Lakukan Perawatan Ortodonti

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan senyum yang cantik dan indah. Salah satunya perawatan ortodonti.

freepik.com
Ilustrasi gigi. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan senyum yang cantik dan indah. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan senyum yang cantik dan indah.

Selain merawat gigi sebaik mungkin, perawatan ortodonti bisa dilakukan agar memiliki gigi yang lebih rapih.

Perawatan ortodonti sendiri, dalam bidang kedokteran gigi merupakan perawatan tentang estetika posisi gigi, rahang, dan wajah.

Jadi, ortodontis akan fokus menangani bagaimana memperbaiki posisi gigi, dan memastikan rahangnya sejajar dengan benar agar tidak mengganggu struktur wajah.

Seperti dengan memasang kawat gigi misalnya. Namun tahu kah kamu bahwa perawatan ortodonti tak hanya bermanfaat secara estetika saja, melainkan juga bermanfaat secara kesehatan?

"Tujuan dari perawatan ini untuk menciptakan dan mempertahankan gigi dan gusi yang sehat. Adapun bagimana bisa demikian, gigi yang berantakan itu biasanya akan menyulitkan kita untuk membersihkan di area gigi gusi dan mulut," kata drg. M. Fahrul Rozi, Sp.Ort dalam diskusi kesehatan mulut bersama Kalbe, Senin (30/11/2020).

Meratakan gigi, memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan gigi dan mulut.

Sebab, gigi yang berantakan memiliki struktur yang lebih sulit untuk dijangkau saat dibersihkan, sehingga menyebabkan banyak sisa makanan tertinggal.

Sisa-sisa makanan tersebut, menyebabkan plak menempel pada gigi hingga kemudian menimbulkan banyak masalah. Seperti karang gigi, atau gigi berlubang.

"Nah plak yang nempel di gigi ini biasanya termineralisasi oleh air liur dan juga dapat berkembang jadi karang gigi. Nah yang bahaya karang gigi ini. Biasanya bisa menyebabkan kerusakan pada gusi," kata dia.

Pada beberapa kasus, perawatan ortodonti juga dapat bermanfaat untuk memperbaiki fungsi bicara.

Khususnya pada penderita maloklusi tertentu, atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal hingga menyebabkan kesulitan mengucapkan kata-kata tertentu.

Seperti huruf S, huruf Z, atau pengucapan konsonan CH.

"Biasanya pada kasus maloklusi tertentu menyebabkan seseorang kesulitan mengucapkan beberapa huruf atau kata. Selain itu perawatan ortodonti juga bertujuan untuk meningkatkan estetika melalui susunan gigi yang rapih dan meningkatkan rasa percaya diri, serta memperbaiki fungsi pengunyahan," paparnya.

"Kalau orang sulit menggigit makanan pada bagian gigi depan, biasanya pengunyahannya juga jadi terganggu. Dengan perawatan untuk ortodonti sendiri, diharapkan bisa memperbaiki fungsinya sehingga fungsi pengunyahan bisa jadi lebih maksimal," imbuhnya.

Dalam melakukan perawatan ortodonti dimasa pandemi Covid-19, biasanya sejumlah rumah sakit telah memiliki protokoler khusus yang harus diberlakukan.

Sehingga, masyarakat tak perlu khawatir apabila ingin melakukan perawatan ortodonti ditengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Akhir Bulan November, Pelanggar Protokol Kesehatan di Jakarta Timur 313 Orang

Baca juga: Mimpi Lihat Orang Lain Digigit Ular, Jadi Peringatan Buat Kamu, Simak Artinya

Diantaranya seperti melakukan skrining pasien, kemudian menerapkan protokol 3 M dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, perlengkapan APD yang sesuai dengan standar pada petugas ortodontis juga perawat, serta ruangan yang steril.

"Biasanya sebelum pasien datang, itu pasien harus reservasi dulu. Jadi tidak bisa datang terus langsung mau berobat untuk perawatan ortodonti, kita pastinya harus reservasi melalui telepon atau whatsApp. Kedua yaitu pasti setelah dilakukan reservasi nanti akan dilakukan review pasien. Jadi sebelum dilakukan (tindakan) secara daring nanti kita kirimkan file. Ada beberapa yang harus diisi pastinya berhubungan dengan kesehatan si pasien sendiri," kata dia.

"Nah ketiga setelah dilakukan review, pasien ini akan dijadwalkan dan nanti setiap kunjungan itu ada pembatasan jumlah pasien Jadi udah nggak bisa seperti yang sebelumnya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved