Marak Hipnotis Bermodus Pemberian Bantuan Sosial, Warga Jakarta Timur Resah
sedikitnya aksi hipnotis bermodus pemberian bansos terjadi di Kecamatan Makasar dan Kecamatan Kramat Jati.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Warga Jakarta Timur barangkali harus berhati-hati bila tidak ingin jadi korban penipuan dengan cara hipnotis bermodus pemberian bantuan sosial (bansos).
Pada Senin (30/11/2020) tercatat sedikitnya aksi hipnotis bermodus pemberian bansos terjadi di Kecamatan Makasar dan Kecamatan Kramat Jati.
Siti Judah (69), warga RW 08, Gang Mawar, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar kehilangan kalung emas 10 gram dan uang Rp 300 ribu.

"Pelaku yang ambil kalung dan tas saya memang satu orang, tapi sepertinya dia ada komplotan. Karena di hari yang sama setelah nipu saya pelaku ini nipu lagi di Condet," kata Siti di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (2/12/2020).
Meski belum melaporkan kasus penipuan ke Polsek Makasar, Siti dan warga RW 08 lainnya sudah menyebarkan video rekaman CCTV saat pelaku beraksi.
Hanya saja video rekaman CCTV yang menyorot tersebut bukan saat Siti menyerahkan kalung emas dan tas miliknya ke pelaku.
"Itu video pas pelaku datang pura-pura mau kasih bansos ke warga lain. Memang pelaku ini bilang mau kasih bansos ke janda dan kaum dhuafa. Tapi yang jadi korban cuman saya," ujarnya.
Siti menuturkan saat kejadian sekira pukul 11.30 WIB belasan perempuan warga RW 08 sudah berkumpul karena diminta antre menerima pemberian bansos.
Hanya saja yang diajak pelaku pergi ke luar permukiman warga RW 08 Siti seorang, kala mengajak Siti dengan modus pergi ke salon itu pelaku beraksi.
Dia meminta Siti melepaskan kalung emas dengan dalih agar terlihat layak sebagai penerima bansos, Siti pun menurut layaknya terhipnotis.
"Jadi pas dia minta warga dandan pelaku maksa saya pergi ke salon. Mungkin dia mengincar saya karena pas kejadian saya pakai kalung emas. Itu kalung pemberian, harganya berapa saya enggak tahu," tuturnya.
Eliyah (39), warga RW 08 Kelurahan Halim Perdanakusuma yang nyaris jadi korban hipnotis menuturkan mereka tertipu dengan penampilan pelaku.

Pasalnya saat kejadian pelaku mengenakan busana muslim dengan model mentereng layaknya dermawan yang hendak memberi bantuan.
"Namanya orang datang bilang mau kasih bantuan kan ya kita percaya. Apalagi sebelum nemuin warga pelaku lebih dulu minta data warga janda dan dhuafa ke bekas bu RW," kata Eliyah.