Sisi Lain Metropolitan
Cerita Ikhsan, Memelihara Ikan Cupang Untuk Hilangkan Jenuh Usai Belajar via Daring
Bocah kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Pondok Kopi ini turut memelihara sejumlah ikan cupang di rumahnya yang berada Jalan Rawa Wadas
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Di tengah pandemi Covid-19, ikan cupang mendadak populer di masyarakat.
Sedari beberapa bulan terakhir, ikan cupang mulai banyak diburu oleh berbagai elemen masyarakat.
Selain disukai oleh kalangan remaja dan dewasa, demam ikan cupang turut menyasar pada anak-anak.
Satu diantaranya seperti Muhammad Ikhsan Adriansyah (8).
Bocah kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Pondok Kopi ini turut memelihara sejumlah ikan cupang di rumahnya yang berada Jalan Rawa Wadas, Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Mulai dari ramainya ikan cupang aja. Sekarang sudah ada banyak. Belasan ikan cupang aku punya," katanya di lokasi, Jumat (4/12/2020).
Ikhsan menceritakan semuanya bermula dari keisengannya saja.
Melihat banyak orang yang memelihara ikan cupang, dirinya mulai merasa tertarik dan ingin membeli untuk dipelihara.
Diam-diam Ikhsan mulai mengumpulkan uang dari jatah uang saku hariannya.
Setelah uangnya terkumpul, ia segera melaporkan hal tersebut kepada orang tuanya.
"Ayah, Ikhsan mau beli ikan cupang," jelasnya pada ayahnya, Hardi beberapa bulan lalu.
"Ikhsan sudah ada uangnya. Beli pakai uang Ikhsan aja," celotehnya.
"Kalau beli nanti dipelihara yang benar. Diurusin ikannya, di kasih makan juga," balas Hardi.
"Karena punya kemauan jadi kumpulkan uang sendiri. Pas bilang sama Ayah cuma dinasehatin gitu aja. Namanya sesama makhluk hidup, jadi harus benar-benar ngerawat ikannya," ujar Ikhsan.
Tak disangka, Ikhsan meminta diantarkan oleh ayahnya ke Pasar Ikan Jatinegara.
Menurutnya, lebih baik membeli di sana ketimbang membeli di tempat lain.
Selain harga yang lebih murah, varian yang lebih banyak pun menjadi alasan Ikhsan ke Pasar Ikan Jatinegara.
"Akhirnya beli di sana. Kadang pas subuh atau malam hari. Itu aku selalu ditemani ayah," jelasnya.
Kendati begitu, Ikhsan sempat mendapatkan penolakan dari sang ayah.
Kondisi pandemi membuat sang ayah takut bila harus pergi ke tempat yang terlalu berkerumun.
"Awalnya saya bilang enggak usah beli di sana. Kondisinya lagi begini. Tapi liat dia yang kok kayak serius banget mau pelihara ikan cupang, akhirnya saya iyakan juga," jelas Hardi.
Dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan memakai hand sanitizer, Ikhsan kegirangan saat memilih ikan cupang yang akan dipeliharanya.
Mulai dari satu sampai dua ikan, kini Ikhsan telah memiliki sekitar 19 ikan cupang.
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Era 90: Fake Plastic Trees - Radiohead
Baca juga: Imigrasi Jakarta Selatan Catat Penurunan WNA yang Masuk ke Indonesia Selama Pandemi Covid-19
Baca juga: Musim Hujan, Pohon Rawan Tumbang di Jakarta Timur Dipangkas
Hilangkan jenuh usai belajar via daring
Sebagai anak-anak, Ikhsan mengatakan menggandrungi ikan cupang lantaran berbagai hal.
Ikhsan menuturkan ikan cupang dapat menghilangkan rasa jenuh dan bosan usai belajar via daring.
Yap, seperti diketahui, sedari awal pandemi para pelajar tak lagi bisa ke sekolah.
Mereka melakukan proses belajar secara daring atau disebut pelajaran jarak jauh (PJJ).
Sebagai sesuatu yang baru, penyesuaian pun dilakoni para pelajar.
"Nah aku suka sama ikan cupang tuh kayak bisa menghilangkan rasa bosan aja. Apalagi pas selesai belajar via daring. Aku lihat ikan cupang langsung kayak semangat lagi," ungkap anak ketiga dari tiga bersaudara ini sumringah.
Selain itu, warna dan corak yang ada pada ikan cupang turut menjadi nilai lebih bagi anak-anak.
Melalui warna dan coraknya ini, teman-teman Ikhsan kerap mendatangi rumahnya untuk melihat ikan cupang peliharaannya.
"Teman-teman aku juga suka datang. Jadi kita semua mainnya lihat ikan cupang aja. Lagi Covid-19 juga kan diimbau buat kurangin keluar rumah. Ikhsan makanya senang bisa pelihara ikan cupang," tandasnya.