Sisi Lain Metropolitan

Pelihara Ikan Cupang Ubah Kebiasaan Ikhsan dan Teman-Teman: Kurangi Waktu Bermain Gadget

Di tengah pandemi Covid-19, ikan cupang tak hanya digandrungi oleh kalangan dewasa maupun remaja.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Ikhsan, bocah Rawa Wadas, Duren Sawit, Jakarta Timur yang turut memelihara ikan cupang 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Pelihara belasan ikan cupang, mampu kurangi anak dari kecanduan gawai.

Hal itulah yang disampaikan oleh Hardi, selaku orang tua Muhammad Ikhsan Adriansyah (8).

Di tengah pandemi Covid-19, ikan cupang tak hanya digandrungi oleh kalangan dewasa maupun remaja.

Demam ikan cupang turut menyasar pada anak-anak ataupun bocah belia, dan satu diantaranya ialah Ikhsan.

Selama beberapa bulan terakhir, Ikhsan mulai memelihara ikan cupang.

Sekiranya, 19 ikan cupang sudah ada di kediamannya dan rupanya bisa meminimalisir Ikhsan dalam penggunaan gawai atau gadget.

"Kalau main hp mulu sih enggak. Tapi memang semenjak ada ikan cupang jadi berkurang main hpnya," jelas Hardi di Duren Sawit, Jumat (4/12/2020).

Tak hanya Ikhsan, teman-temannya pun turut beralih kebiasaan.

Dari biasanya bermain game online, justru beralih memandangi kecantikan ikan cupang yang dimiliki Ikhsan.

"Karena ikan cupangnya banyak, mereka pada senang lihatnya. Jadi ada positifnya memelihara ikan cupang. Jadi mengubah kebiasaan mereka jadi positif," jelas Hardi.

Demam Ikan Cupang dari iseng

Di tengah pandemi Covid-19, ikan cupang mendadak populer di masyarakat.

Sedari beberapa bulan terakhir, ikan cupang mulai banyak diburu oleh berbagai elemen masyarakat.

Selain disukai oleh kalangan remaja dan dewasa, demam ikan cupang turut menyasar pada anak-anak.

Satu diantaranya seperti Ikhsan.

Bocah kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Pondok Kopi ini turut memelihara sejumlah ikan cupang di rumahnya yang berada Jalan Rawa Wadas, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Mulai dari ramainya ikan cupang aja. Sekarang sudah ada banyak. Belasan ikan cupang aku punya," katanya.

Ikhsan menceritakan semuanya bermula dari keisengannya saja.

Melihat banyak orang yang memelihara ikan cupang, dirinya mulai merasa tertarik dan ingin membeli untuk dipelihara.

Diam-diam Ikhsan mulai mengumpulkan uang dari jatah uang saku hariannya.

Setelah uangnya terkumpul, ia segera melaporkan hal tersebut kepada orang tuanya.

"Ayah, Ikhsan mau beli ikan cupang," jelasnya pada ayahnya, Hardi beberapa bulan lalu.

"Ikhsan sudah ada uangnya. Beli pakai uang Ikhsan aja," celotehnya.

"Kalau beli nanti dipelihara yang benar. Diurusin ikannya, di kasih makan juga," balas Hardi.

"Karena punya kemauan jadi kumpulkan uang sendiri. Pas bilang sama Ayah cuma dinasehatin gitu aja. Namanya sesama makhluk hidup, jadi harus benar-benar ngerawat ikannya," ujar Ikhsan.

Tak disangka, Ikhsan meminta diantarkan oleh ayahnya ke Pasar Ikan Jatinegara.

Menurutnya, lebih baik membeli di sana ketimbang membeli di tempat lain.

Selain harga yang lebih murah, varian yang lebih banyak pun menjadi alasan Ikhsan ke Pasar Ikan Jatinegara.

"Akhirnya beli di sana. Kadang pas subuh atau malam hari. Itu aku selalu ditemani ayah," jelasnya.

Kendati begitu, Ikhsan sempat mendapatkan penolakan dari sang ayah.

Kondisi pandemi membuat sang ayah takut bila harus pergi ke tempat yang terlalu berkerumun.

"Awalnya saya bilang enggak usah beli di sana. Kondisinya lagi begini. Tapi liat dia yang kok kayak serius banget mau pelihara ikan cupang, akhirnya saya iyakan juga," jelas Hardi.

Dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan memakai hand sanitizer, Ikhsan kegirangan saat memilih ikan cupang yang akan dipeliharanya.

Mulai dari satu sampai dua ikan, kini Ikhsan telah memiliki sekitar 19 ikan cupang.

Hilangkan jenuh usai belajar via daring

Sebagai anak-anak, Ikhsan mengatakan menggandrungi ikan cupang lantaran berbagai hal.

Ikhsan menuturkan ikan cupang dapat menghilangkan rasa jenuh dan bosan usai belajar via daring.

Yap, seperti diketahui, sedari awal pandemi para pelajar tak lagi bisa ke sekolah.

Mereka melakukan proses belajar secara daring atau disebut pelajaran jarak jauh (PJJ).

Sebagai sesuatu yang baru, penyesuaian pun dilakoni para pelajar.

"Nah aku suka sama ikan cupang tuh kayak bisa menghilangkan rasa bosan aja. Apalagi pas selesai belajar via daring. Aku lihat ikan cupang langsung kayak semangat lagi," ungkap anak ketiga dari tiga bersaudara ini semringah.

Baca juga: Ultah ke-20, Dimas Semringah Diberi Kejutan oleh Raffi Ahmad & Nagita: Gak Bisa Berkata-kata Lagi

Baca juga: Imam Sebut Trend Cupang dan Tanaman Hias di Depok Diekspor Hingga ke Eropa

Baca juga: Sepakan Dibahas di Puncak, APBD DKI Jakarta 2021 Naik Rp 1,69 Triliun Jadi Rp 84,19 Triliun

Selain itu, warna dan corak yang ada pada ikan cupang turut menjadi nilai lebih bagi anak-anak.

Melalui warna dan coraknya ini, teman-teman Ikhsan kerap mendatangi rumahnya untuk melihat ikan cupang peliharaannya.

"Teman-teman aku juga suka datang. Jadi kita semua mainnya lihat ikan cupang aja. Lagi Covid-19 juga kan diimbau buat kurangin keluar rumah. Ikhsan makanya senang bisa pelihara ikan cupang," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved