Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Bersihkan 28 Ton Sampah dari Pesisir Pantai Pulau Pramuka 

Kasudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Djoko Rianto Budi menuturkan, sampah-sampah yang dibersihkan merupakan sampah kiriman

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
ilustrasi sampah 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KEPULAUAN SERIBU - Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu membersihkan pesisir pantai Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara.

Kasudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Djoko Rianto Budi menuturkan, sampah-sampah yang dibersihkan merupakan sampah kiriman yang memenuhi pesisir saat musim angin barat.

Total ada 28 ton sampah yang diangkut dari pesisir Pulau Pramuka dalam dua hari.

"Petugas pesisir pantai sejak 5-6 Desember melakukan giat bersih pantai dan berhasil mengangkut total 28 ton sampah," kata Djoko, Senin (7/12/2020).

Sampah kiriman ini kerap kali memenuhi pesisir pantai saat musim angin barat setiap tahunnya.

Adapun pada tahun ini, jumlah sampah yang diangkut atau tertangani petugas Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu disebut Djoko mengalami kenaikan sekitar 50-70 persen.

"Pada hari Sabtu kita membersihkan 12 ton sampah dan di hari Minggu sebanyak 16 ton. Sampah ini selanjutnya akan dikirim dengan kapal ke daratan Jakarta," ucap Djoko.

Baca juga: Butuh Rp 4,7 Triliun Untuk Normalisasi Seluruh Kali Bekasi

Baca juga: Bertambah 1.466 Pasien, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Mencapai 145.427

Baca juga: Sambut Natal 2020, Sekelompok Wanita Gelar Baksos Bersama Anak Tuna Ganda Netra

Sementara itu, Lurah Pulau Panggang Pepen Kuswandi mengatakan, kiriman sampah ini rutin terjadi setiap tahun, terutama pada saat musim angin barat.

Pepen berharap, masalah sampah ini bisa segera ditangani dengan baik agar Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai daerah destinasi pariwisata bisa kembali bersih dan tetap terus dikunjungi wisatawan.

"Sampah ini memang masih perlu diantisipasi apabila jumlah sampah kiriman yang datang cukup banyak, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah," imbuh Pepen.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved