Pengikut Habib Rizieq Tewas
Munarman Sebut Laskar FPI Tak Dibekali Senjata Api, Polisi: Itu Bohong, Bisa Dipidana
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pernyataan Munarman adalah sebuah kebohongan dan bisa dipidana
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polda Metro Jaya menyatakan memiliki bukti bahwa senjata api yang digunakan saat aksi penyerangan terhadap polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek merupakan milik pengikut Rizieq Shihab.
Hal itu sempat dibantah Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman.
Ia menyebut Laskar FPI tidak pernah dibekali dengan senjata api.
"Fitnah besar kalau laskar kami disebut bawa senjata api, tembak-menembak, fitnah," kata Munarman saat konferensi pers, di Markas DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020).
"Laskar kami tidak pernah dibekali senjata api, kami terbiasa tangan kosong, kami bukan pengecut," tegasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pernyataan Munarman adalah sebuah kebohongan.
"Kalau memang ada pernyataan seperti itu (Laskar FPI tak dibekali senpi), itu berita bohong. Bisa dipidana nantinya," ujar Yusri.
Yusri menjelaskan, kepolisian masih melakukan investigasi terkait kasus ini, termasuk mengejar empat pelaku penyerangan yang melarikan diri.
"Sekarang kita memiliki bukti bahwa senjata api itu adalah milik si pelaku itu. Kita masih dalami lagi, sedang investigasi. Nanti kalau sudah lengkap akan kita sampaikan," ujar dia.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, peristiwa ini bermula saat polisi mendapat informasi rencana pengerahan massa ketika Rizieq Shihab dijadwalkan diperiksa pada hari ini.
"Terkait hal itu kami kemudian penyelidikan kebenaran info tersebut. Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya.
Fadil menambahkan, petugas yang terancam keselamatannya kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur.
"Sehingga diduga kelompok pengikut MRS meninggal dunia sebanyak enam orang," ujarnya.
Baca juga: Tukang Buah di Muara Baru Tewas Tersengat Listrik saat Hujan Deras
Baca juga: FPI Gunakan Ambulans Sendiri Bawa Enam Jenazah Anggota Laskar dari RS Polri Kramat Jati
Baca juga: 6 Laskar FPI Tewas, Muhammadiyah Sangat Menyayangkan Penembakan oleh Polisi
Sementara itu, empat orang lainnya melarikan diri.
Akibat penyerangan ini, satu unit kendaraan petugas mengalami kerusakan.
"Anggota tidak mengalami luka, hanya kerugian materil," tutur Fadil.