Pilkada Kota Tangsel
Ketika Perangkap Dinasti Banten Menjerat Koalisi PDIP-Gerindra Hingga PKS-Demokrat di Tangsel
Dominasi Dinasti Banten hendak digoyahkan oleh koalisi besar elit pusat melalui Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Dominasi Dinasti Banten hendak digoyahkan oleh koalisi besar elit pusat melalui Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020.
Namun sayang, Golkar yang menjadi panji dinasti tersebut sudah kuat mengakar.
Dinasti Banten di Tangsel
Sejak Tangsel memisahkan wilayah dari Kabupaten Tangerang, Dinasti Banten sudah mulai ekspansinya.
Airin Rachmi Diany yang merupakan istri dari Tubagus Chaeri Wardana, atau Ipar dari Ratu Atut Chosiyah, adalah tokoh utamanya.
Bersama wakilnya, Benyamin Davnie, Airin memenangkan Pilkada Tangsel 2010. Saat itu Airin-Benyamin diusung Golkar, PDIP, PKS, Demokrat, PKB, PDS, PKPI dan PDP
Kemenangan itupun berlanjut pada 2015. Airin-Benyamin menjabat periode keduanya.
Kali itu, partai yang mengusung adalah Golkar, PKS, Nasdem, PAN dan PPP.
Setelah dua periode, kepemimpinan Airin berakhir. Kursi Tangsel 1 menjadi rebutan.
Dinasti Banten enggan melepaskan cengkramannya.
Benyamin Davnie yang sebelumnya menjabat wakil, ditunjuk menjadi calon wali kota.
Sedangkan wakilnya adalah Pilar Saga Ichsan, putra dari Ratu Tatu Chasanah yang merupakan adik Ratu Atut Chosiyah.
Pilar seperti menjadi delegasi Dinasti Banten untuk mempertahankan Tangsel.