Korban Mutilasi di Saluran Irigasi

Pelaku Mutilasi di Bekasi Diiming-imingi Rp 100 Ribu Saat Dicabuli Korban: Kemudian Berkurang

Sebelum dicabuli, jelas Yusri, korban mengiming-imingi pelaku dengan bayaran Rp 100 ribu. Bayaran itu kemudian berkurang

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA dan TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kediaman pelaku mutilasi di Kampung Pulo Gede, RT 005 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi (Kiri) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan korban mutilasi di Bekasi, Donny Saputra (24), kerap mencabuli pelaku yang masih di bawah umur berinisial AYJ (17).

Terhitung sejak Juli 2020, pelaku AYJ mengaku sudah puluhan kali dicabuli di kediamannya.

"Dari bulan Juli sampai terakhir Sabtu kemari itu sudah lebih dari 50 kali (korban mencabuli pelaku)," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2020).

Sebelum dicabuli, jelas Yusri, korban mengiming-imingi pelaku dengan bayaran Rp 100 ribu.

Namun, bayaran itu terus berkurang setiap kali korban berbuat asusila hingga menimbulkan kebencian dari pelaku.

"Awalnya diiming-imingi dengan bayaran sekali itu Rp 100 ribu. Kemudian berkurang hingga timbul kebencian," ujar Yusri.

Bahkan, korban kerap tidak mendapat bayaran ketika dicabuli oleh pelaku. Hal itu lah yang membuat pelaku kesal dan timbul niat untuk membunuh korban.

Yusri mengungkapkan, pelaku dan korban sudah saling mengenal sejak Juni 2020.

"Korban dengan pelaku ini sudah sejak juni 2020 berkenalan, awalnya di dalam satu kendaraan umum. Karena pelaku ini bekerja pengamen dia bertemu di situ," kata Yusri saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (10/12/2020).

Sebulan kemudian, mereka kembali bertemu di kediaman pelaku. Saat itu pelaku tengah berulang tahun.

"Dari perkenalan di sana (kendaraan umum),  kemudian ketemu lagi pada Juli 2020 pada saat pelaku berulang tahun," ujar Yusri.

Sejak saat itu, pelaku dan korban intens melakukan pertemuan. Adalah korban yang sering berkunjung ke kediaman pelaku.

Di sana lah korban kerap memaksa pelaku untuk berbuat asusila.

"Pelaku merasa sakit hati dengan korban karena sering lakukan asusila pada pelaku. Asusila sesama jenis yang korban merasa dipaksa melakukan asusila itu sejak bulan Juli," ungkap Yusri.

Sebelumnya, potongan tubuh berupa badan tanpa kepala dan kaki ditemukan di dua lokasi berbeda di Kota Bekasi, Senin (7/12/2020).

Pertama potongan tubuh ditemukan di Jalan KH. Noer Ali Kalimalang dan kedua di Jalan Gunung Gede Raya Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Lokasi pertama tepatnya berada di sebuah saluran irigasi dekat bengkel tambal ban.

Potongan tubuh berupa badan dari leher hingga paha ditemukan di lokasi tersebut.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, jasad dengan kondisi tidak utuh ini berjenis kelamin laki-laki korban mutilasi.

"Potongan badan mayat laki-laki dengan kondisi kepala tidak ada, kemudian lengan bagian kiri tidak ada dan kedua kaki tidak ada," kata Wijonarko di lokasi penemuan jasad, Senin (7/12/2020).

Sebelumnya, potongan tubuh berupa badan tanpa kepala dan kaki ditemukan di dua lokasi berbeda di Kota Bekasi, Senin (7/12/2020).

Pertama potongan tubuh ditemukan di Jalan KH. Noer Ali Kalimalang dan kedua di Jalan Gunung Gede Raya Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Lokasi pertama tepatnya berada di sebuah saluran irigasi dekat bengkel tambal ban.

Potongan tubuh berupa badan dari leher hingga paha ditemukan di lokasi tersebut.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, jasad dengan kondisi tidak utuh ini berjenis kelamin laki-laki korban mutilasi.

Baca juga: Polisi Sebut Korban Mutilasi Donny Saputra Sudah 50 Kali Lebih Mencabuli Pelaku

Baca juga: RS Polri Kramat Jati Serahkan Hasil Autopsi Mutilasi ke Polres Bekasi Kota

Baca juga: Sehabis Pulang Nonton Pertunjukan Kuda Kepang, Dua Siswi SMP Dirudakpaksa Pemuda

"Potongan badan mayat laki-laki dengan kondisi kepala tidak ada, kemudian lengan bagian kiri tidak ada dan kedua kaki tidak ada," kata Wijonarko di lokasi penemuan jasad, Senin (7/12/2020).

Setelah pelaku AYJ ditangkap, polisi menemukan dua potongan tubuh lainnya di lokasi berbeda.

"Dalam waktu tiga hari, kita berhasil mengamankan tersangka dan dua potongan tubuh si korban. Itu dua kaki dibungkus jadi satu di pinggiran got, kemudian potongan kepala korban, jadi empat potongan korban DS," ujar Yusri.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved