Pilkada Kota Tangsel

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno Sebut Pilkada Tangsel Seru

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno sebut Pilkada Tangsel seru.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
YouTube/Metro Tv
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno 

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan, kontestasi politik di Tangsel kali ini tergolong seru, dibandingkan yang sebelumnya. 

"Ya memang seru sampai akhir tidak ada yang mengklaim akan menang, karena selisih elektabilitas tidak terpaut jauh," ujar Adi kepada TribunJakarta.com, Kamis (10/12/2020).

Adi mengungkapakan, setidaknya ada dua rahasia kemenangan pasangan nomor urut 3 di Tangsel.

Pertama adalah strategi politik jebakan poros ketiga. 

Adi menjelaskan, Benyamin-Pilar yang hanya diusung satu partai, yakni Golkar, adalah sebuah strategi.

Dengan Golkar sebagai pengusung tunggal, maka partai lain otomatis akan membuat poros-poros koalisi lainnya.

Semakin banyak partainya, maka kemungkinan munculnya poros kedua dan ketiga semakin besar.

"Dia membiarkan partai di luar Golkar membentuk perkongsian untuk melawan. Kalau partainya disapu bersih jadi pendukung Benyamin-Pilar ya akan muncul dua poros."

"Hanya akan muncul dua poros, suatu hal yang sangat dihindari oleh dinasti," paparnya. 

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu, jika hanya ada dua pasangan calon alias head to head, petahana, Benyamin-Pilar dipastikan akan kalah.

"Makanya, membiarkan partai tidak dirangkul atau hanya maju dengan Golkar itu bagian dari strategi politik mereka, dan berhasil," ujarnya.

Adi lebih jauh menjelaskan. Di Tangsel ada sekira 60% warga yang menginginkan pemimpin baru, sedangkan 40% sisanya, puas dengan kepemimpinan sebelumnya yang digawangi Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie, dengan motor utama Partai Golkar.

Jika 60% warga ini bersatu, maka petahana akan tumbang. Namun dengan strategi Golkar tanpa teman koalisi, akhirnya terbentuk dua poros lainnya dan 60% itu terbelah dua.

"Ada sekitar 60% masyarakat di Tangsel itu ingin perubahan dengan mengganti dominasi keluarga politik Airin, tapi yang semangat mengganti itu terbelah," paparnya.

"Kalau mau jujur, partai di luar Golkar itu masuk perangkap strategi keluarga dinasti," jelas Adi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved