Pengikut Habib Rizieq Tewas
Temukan Bukti Laskar FPI Miliki Senjata Api, Kabareskrim: Ada Jelaga di Tangan Pelaku
Bareskrim Polri menemukan bukti kuat bahwa Laskar FPI memiliki senjata api saat penyerangan polisi di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Bareskrim Polri menemukan bukti kuat bahwa Laskar FPI memiliki senjata api saat penyerangan polisi di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, polisi menemukan jelaga atau serbuk bekas peluru yang ditembakkan.
"Penyidikan sementara bahwa ditemukan senjata api dan senjata tajam di TKP dengan didapatkan jelaga di tangan pelaku," ujar Listyo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2020).
Mabes Polri telah mengambil alih kasus ini dari Polda Metro Jaya lantaran lokasi kejadian yang berada di wilayah hukum Polda Jawa Barat.
"Saat ini penyidikan dilakukan oleh Bareskrim karena lokasi di Karawang, Jawa Barat. Yang menjadi korban adalah anggota Polda Metro Jaya," kata Listyo.
Sebelumnya, peristiwa penyerangan oleh Laskar FPI terjadi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) sekitar pukul 00.30.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, peristiwa ini bermula saat polisi mendapat informasi rencana pengerahan massa ketika Rizieq Shihab dijadwalkan diperiksa pada hari ini.
"Terkait hal itu kami kemudian penyelidikan kebenaran info tersebut. Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya.
Baca juga: Ditetapkan Tersangka, Habib Rizieq Shihab Dicegah ke Luar Negeri
Baca juga: Legenda Timnas Italia Paolo Rossi Meninggal Dunia, Terlibat Pengaturan Skor Tapi Juara Dunia
Fadil menambahkan, petugas yang terancam keselamatannya kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur.
"Sehingga diduga kelompok pengikut MRS meninggal dunia sebanyak enam orang," ujarnya.
Sementara itu, empat orang lainnya melarikan diri.
Akibat penyerangan ini, satu unit kendaraan petugas mengalami kerusakan.
"Anggota tidak mengalami luka, hanya kerugian materil," tutur Fadil.