Kepatuhan ODHA di Kramat Jati Konsumsi ARV di Atas 90 Persen
Masalah putus konsumsi antiretroviral (ARV) pada orang dengan penderita HIV/AIDS (ODHA) tidak terjadi di Kecamatan Kramat Jati.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Masalah putus konsumsi antiretroviral (ARV) pada orang dengan penderita HIV/AIDS (ODHA) tidak terjadi di Kecamatan Kramat Jati.
Meski termasuk wilayah dengan jumlah ODHA terbanyak dari 10 Kecamatan di Jakarta Timur, Kecamatan Kramat Jati nyaris bebas kasus putus konsumsi ARV.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan dari sekitar 350 ODHA yang mengambil ARV di wilayahnya semua rutin mengkonsumsi.
"Kepatuhan konsumsi ARV bagus, di atas 90 persen. Stok ARV sampai saat ini juga lancar, tidak ada kendala," kata Inda saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/12/2020).
Namun pihaknya masih terus berupaya meningkatkan kepatuhan konsumsi ARV bagi ODHA lewat berbagai upaya, di antaranya lewat sosialisasi manfaat ARV.
Pasalnya secara nasional, kasus ODHA putus konsumsi ARV terjadi di sejumlah wilayah, di antaranya akibat kabar ARV menimbulkan efek samping.
Pun hingga kini ARV yang tersedia di sejumlah fasilitas kesehatan, di antaranya Puskesmas disediakan pemerintah secara gratis bagi para ODHA.
"Sampai saat ini masih ditanggung pemerintah pusat. Logistik ARV yang kita terima dari pemerintah pusar secara berjenjang, melalui Dinkes (DKI Jakarta) dan Sudinkes," ujarnya.
Inda menuturkan ARV penting dikonsumsi ODHA guna menghambat perkembangan virus dalam tubuh mereka, khususnya bagi ibu hamil berstatus ODHA.
Baca juga: Tak Seseram Penampilannya, Pemuda Berambut Gondrong Pingsan Usai Rapid Test karena Takut Jarum
Baca juga: 12 Ribu Buruh Ikuti Tes Swab Massal di Kawasan Industri Kabupaten Bekasi, 77 Orang Positif Covid-19
Dengan rutin mengkonsumsi ARV ibu hamil berstatus ODHA dapat melahirkan anak yang sehat atau tidak terjangkit HIV/AIDS sebagaimana orangtuanya.
"Selama ibu hamil rutin minum obat, kemungkinan dia melahirkan anak yang sehat itu besar. Bisa dikatakan 100 persen anaknya sehat, karena kemungkinan buruknya hanya 0,00 persen," tuturnya.