Yuk Intip Proses Daur Ulang Kemasan Karton di Taman Pintar Yogyakarta
Kehadiran booth Tetra Pak ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat dan menggerakan warga untuk peduli terhadap lingkungan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Tetra Pak Indonesia dan Taman Pintar Yogyakarta berkolaborasi membuka booth edukasi interaktif yang memperlihatkan daur ulang sampah.
Booth ini berisikan cara mengelola kemasan karton bekas minum dengan cara 3L yakni lipat, letak dan lepas.
Pertama, buka lipatan atas dan bawah.
Kedua, letakkan sedotan ke dalam kemasan supaya ikut ke dalam kemasan supaya ikut terkirim dan terdaur ulang.
Ketiga, pipihkan dan lepaskan kemasan karton bekas minuman ke tempat sampah terpilih.
"Yang datang ke tempat ini akan mendapat pencerahan kalau kemasan karton yang biasa ditemui bisa didaur ulang," ucap Reza Andreanto Tetra Pak Indonesia Sustainability Manager dalam konferensi pers virtual pada Kamis (10/12).
Lebih lanjut, Reza menjelaskan, edukasi ini dibuat agar anak sekolah bisa belajar dan bertanggung jawab untuk daur ulang sampah.
"Kami akan terus mengedukasi dan menginformasikan kepada konsumen tentang pentingnya memilah sampah ke dalam kategori lain, seperti kemasan karton bekas minum," terang Reza.
Baca juga: Ramalan Zodiak Jumat 11 Desember 2020, Cancer Coba Hal Baru, Keberuntungan Dialami Taurus
Reza menjelaskan, lebih dari 70 persen karton Tetra Pak, terbuat dari kertas karton dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan sumber terkontrol lainnya.
"Artinya bisa didaur ulang dan dijadikan berbagai produk seperti kertas daur ulang, lembaran atap dan furnitur yang terbuat dari PolyAl," kata Reza.
Booth edukasi Tetra Pak di Taman Pintar Yogyakarta akan menunjukkan proses setelah sampah kemasan karton bekas minuman ini terkumpul.
FOLLOW JUGA:
Reza Andreanto menjelaskan, daur ulang ini akan memisahkan kembali tiga komponen kemasan tadi, yakni kertas, polimer, dan alumium.
"Tiga bahan ini bisa menjadi kertas daur ulang, bangku, meja, sampai genting," ucap Reza.
Kehadiran booth Tetra Pak ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat dan menggerakan warga untuk peduli terhadap lingkungan.
Baca juga: Terkuak Gelagat Remaja Pemutilasi di Bekasi, Pelaku Sempat Minta Plastik Besar ke Tetangga
"Yang penting ada aksinya karena sampah adalah urusan kita semua," tegas Kepala Taman Pintar Afia Rosdiana.
Adapun Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan, semestinya membuang sampah adalah langkah terakhir.
"Olah terus sampah sampai tidak bisa diapa-apakan lagi," jelasnya.
Tujuannya, sampah tidak menjadi sesuatu yang membuat susah, melainkan berkah.
"Lebih baik lagi sampah menjadi rupiah," akunya.
Yang penting sebagai tindak lanjut daur ulang sampah, menurut Heroe adalah kemauan masyarakat untuk menggunakan produk daur ulang.
"Biasanya orang asyik mengajak memilah sampah, mendaur ulang sampah, tapi lupa memberitahu apa saja produk akhir dari sampah itu," katanya.