Pengikut Habib Rizieq Tewas

Klarifikasi Dirut Jasa Marga soal Kamera CCTV yang di Tempat Penembakan 6 Laskar FPI

Dirut Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, kamera CCTV yang berada di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 tersebut berfungsi.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Wartakotalive.com/Joko Supriyanto
Hari ini keluarga laskar FPI akan diperiksa, Senin (14/12/2020) Foto: Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga, Subakti Syukur, angkat suara ihwal kamera CCTV yang merekam penembakan enam laskar FPI.

Subakti menjelaskan, kamera CCTV yang berada di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 tersebut berfungsi.

"Kalau kemudian mengenai CCTV yang dibilang rusak itu sebenarnya tidak," kata Subakti, setelah dimintai keterangan Komnas HAM, di Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

"CCTV kami semua berfungsi, jadi CCTV kami di Jakarta-Cikampek itu ada 277 CCTV," lanjutnya.

Namun, kata Subakti, kamera CCTV yang diduga merekam penembakan enam laskar FPI tersebut ada gangguan.

"Kemarin memang kebetulan terganggu CCTV-nya dan pengiriman datanya terganggu," klaim dia.

Hanya 23 CCTV dari kilometer 49 sampai 72, itu hanya di lajur. Kalau di gerbang dan lain-lainnya semua ada. Jadi hanya sekira 23 (CCTV)," sambungnya. 

Dia mengklaim, 23 kamera CCTV yang dimaksud mengalami gangguan saat pengiriman data.

"23 (CCTV) itu bukan tidak berfungsi, hanya pengiriman datanya berapa jam itu terganggu," ucapnya.

Baca juga: Dimas Takut Disuntik, Sampai Lakukan Ini ke Raffi Ahmad saat Diinfus Vitamin: Bisa Dilepas Gak?

Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembacokan di Cilincing: Tak Terima Teman Diserang dan Dimintain Duit

Baca juga: Prediksi Cuaca dari BMKG, 15 Desember 2020: Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat dan Angin

"Karena waktu mau perbaikan, hujan. Karena itu kan harus dideteksi pakai suatu alat sehingga perlu waktu, kemudian beberapa jam kemudian 24 jam sudah berfungsi lagi," lanjutnya. 

Dia menambahkan, 23 kamera CCTV tersebut memang ada rekamannya. Tapi saat pengiriman data, ada gangguan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved