Proyek WC Sekolah Ratusan Juta, Pemkab Bekasi : Kalau Hanya Bangun Pos Jaga Itu Baru Kemahalan
Dia menegaskan, masyarakat dalam hal ini dapat menilai langsung dengan mengecek spesifikasi bangunan fisik dari WC senilai ratusan juta tersebut.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG UTARA - Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan, proyek pembangunan toilet atau water closet (WC) seharga ratusan juta di sejumlah sekolah sudah sesuai perencanaan harga dan dinilai tidak kemahalan.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro saat mendampingi Bupati meninjau SDN Karangraharja 02, Cikarang Utara, Selasa (15/12/2020).
"Perencanaan sesuai dengan harga. Kalau hanya (bangun) pos jaga atau posyandu ya itu emang kemahalan," kata Benny.
Dia menegaskan, masyarakat dalam hal ini dapat menilai langsung dengan mengecek spesifikasi bangunan fisik dari WC senilai ratusan juta tersebut.
"Kalau ada dugaan penyelewengan, harus diawasi juga sama temen-temen media. Apakah sesuai dengan spesifikasi apa tidak di lapangan," tegasnya.
Selain alasan penyesuaian konsep adaptasi kebiasaan baru (AKB) pandemi Covid-19, proyek WC juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sanitasi di lingkungan pendidikan.
"Yang lama tidak representatif. Tidak ada ventilasi, itu direhab dan dibangun. Belum lagi, dalam rangka penanganan kegiatan belajar tatap muka 2021 menyiapkan westafel tanpa sentuhan langsung yakni keran injak. Kita berinovasi," tuturnya.
Benny mengatakan, biaya ratusan juta untuk tiap proyek WC di sekolah dihitung per meter senilai Rp5,8 juta. Angka itu sudah termasuk pajak sebesar 12 persen.
"Jadi kita hitung harga satuan per meter persegi dengan bangunan tidak tingkat dan sederhana itu Rp 5,8 juta. Jika tanpa pajak sekitar Rp4,3 juta," kata Benny.
Proyek WC di tiap sekolah lanjut dia, memiliki luas bangunan 3,5 x 3,6 meter ditambah selasar 14 meter sehingga total luasnya 35,8 meter persegi.
"Karena luasan bukan hanya untuk toilet ini, tapi ada biofilter, toren, dan westafel pijak, kita terdesain terpisah dari bangunan utama. Karena persyaratan seperti itu, untuk penanganan virus (Cobvid-19)," terang Benny.
Benny menambahkan, spesifikasi bahan bangunan yang disediakan juga menggunakan material terbaik.
"Untuk urinoir, secara Toto (merek), westafel, atapnya kusen menggunakan alumunium, dan pintu dengan double L. Jadi memang desainnya untuk mempermudah cara membersihkan karena toilet yang ada sebelumnya kan lembab," papar Benny.
Selain bangunan WC utama, proyek ini juga menyertakan fasilitas lima westafel di lingkungan sekolah dengan konsep AKB penunjang kagiatan belajar tatap muka.
"Luas 35,8 meter persegi termasuk pekerjaan water tank dan pekerjaan westafel yang tersebar di sana ada lima buah dengan keran injak beriku instalasinya," tegas dia.
Selain biaya utama Rp5,8 juta per meter persegi, anggaran ratusan juta juga sudah dihitung dengan keuntungan kontraktor yang menggarap proyek WC tersebut.
"Tanpa pajak dan keuntungan itu harganya Rp149 juta, tapi kan ada pajak dan keuntungan kontraktor sebesar 10-15 persen itu ketentuan APBD," tegas dia.
Berdasarkan data di situs lpse.bekasikab.go.id, salah satu sekolah yang menerima kegiatan pembangunan WC yakni, SD Negeri Magunjaya 04, Jalan Kedondong, Kecamatan Tambun Selatan senilai Rp196,8 juta.
Dalam situs itu juga disebutkan, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp198,5 juta hanya untuk sarana penunjang toilet sekolah.
Baca juga: Pembangunan WC Ratusan Juta, Begini Rincian Biaya Versi Dinas Cipta Karya Kabupaten Bekasi
Baca juga: Pemkab Bekasi Bangun WC Bernilai Ratusan Juta, Bupati: Dalam Rangka Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Pilih Bangun WC Ratusan Juta Ketimbang Renovasi Ruang Kelas, Begini Tanggapan Bupati Bekasi
Pemkab Bekasi juga melakukan kegiatan serupa di SMP Negeri 4 Cikarang Barat. Nilai anggaran yang dihabiskan untuk membangun sarana penunjang pendidikan di lingkungan sekolah ini tidak jauh berbeda yakni, Rp196,9 juta.
Adapun proyek pembangunan WC dilakukan dalam rangka program Kabupaten Sehat 2021, terdapat 488 titik kegiatan yang tersebar di 23 kecamatan dengan total anggaran Rp98 miliar.