Adik Ipar Jadi Istri Muda Tewas saat Hamil Tua, Keluarga Tak Menyangka Suami Korban Pelakunya
Harum (33) kalut memikirkan nasib adik iparnya, Hilda Hidayah (22). Nyaris dua tahun tanpa kabar, muncul berita Hilda sudah meninggal dunia.
Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
Sehari-hari korban menjadi pegawai rumah makan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
"Pihak keluarga langsung menangis dan membenarkan," ucap Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen.
Selanjutnya, polisi melanjutkan penyelidikan untuk membuat kasus ini terungkap dan terang siapa pelakunya.
Di hari yang sama Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur menciduk Unyil di Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, tanpa melawan.
Dari keterangan Unyil, polisi mendapatkan informasi tentang Indra yang kini sudah beralih menjadi sopir truk ekspedisi.
Baca juga: Bermodalkan 2 Galon Kosong, Pria Ini Nekat Berenang di Lautan dari Balikpapan ke Malang
Dua hari kemudian, jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar meringkus Indra di Kecamatan Harjosari, Semarang, Jawa Tengah.
Dipacari Sejak Gadis Hingga Hamil
Indra sudah berkeluarga dan memiliki anak ketika memacari Hilda yang saat itu masih gadis.

Status Indra sebagai suami orang membuat Hilda dilarang keluarga untuk meneruskan hubungannya.
Diam-diam keduanya tetap berhubungan lalu lalu menikah siri pada Desember 2018. Setelah itu, Hilda tak lagi berkirim kabar ke keluarganya.
Hilda dicarikan kontrakan di daerah Cikarang, sementara Indra tinggal bersama keluarganya. Sesekali ia datang menjenguk istri mudanya itu.
Hubungan Hendra berlangsung hingga Hilda hamil sampai sembilan bulan.
Di usia kehamilannya memasuki lima bulan, Hilda sempat menuntut agar dinikahi secara sah di depan KUA tapi Indra menolak.
Di situlah pangkal kekesalan Indra terhadap Hilda.
Puncaknya pada 3 April 2019, Indra membunuh Hilda menggunakan balok kayu pengganjal pintu bus karena terus merengek minta dinikahi secara sah.