Kepada Ari Lasso, Ketua KPI Jawab Mengenai Regulasi New Media dan Tayangan Blur di TV

Penyanyi Ari Lasso mempertanyakan soal rencana regulasi KPI terhadap new media seperti yang hangat diperbincangkan.

Editor: Erik Sinaga
YouTube Ari Lasso TV
Ari Lasso dan Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis membahas soal peraturan penyiaran di Indonesia 

TRIBUNJAKARTA.COM- Penyanyi Ari Lasso mempertanyakan soal rencana regulasi KPI terhadap new media seperti yang hangat diperbincangkan.

Ari Lasso langsung menyampaikan hal tersebut saat berbincang dengan ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis.

"Kan gini Mas Ari, kalau bisnis itu alangkah (baik) ada kepastian hukumnya, ada landasannya. Konten pun juga begitu," ujar Yuliandre Darwis, dikutip dari kanal YouTube Ari Lasso TV, Selasa (22/12/2020).

Yuliandre Darwis mengatakan, regulasi sangat penting bagi pemilik konten agar tak mudah dipidana dengan Undang-Undang.

"Kebayang enggak kalau Undang-Undang yang dipakai sekarang Undang-Undang ITE dan KUHP. Kalau salah sendiri konten bisa bawa ini ke ranah pidana," ujar Yuliandre Darwis.

"Aduh bahaya sekali. Itu sangat bahaya kalau sampai ke situ," kata Ari Lasso menimpali.

Lebih lanjut, Yuliandre Darwis membenarkan ucapan Ari Lasso yang mengatakan Undang-Undang terkait new media dibuat bukan untuk mengancam pemilik konten.

"Artinya regulasi ini dibuat untuk memberikan pengertian. Saya sedih juga, Undang-Undang dibuat negara seolah mengebiri rakyat. Undang Undang dibikin pasti melindungi. Itu konsepnya," ujarnya.

Yuliandre Darwis lalu menuturkan KPI tidak pernah mempidanakan artis yang melanggar regulasi.

"Makanya di KPI ada enggak gue pidanain artis, Mas Ari? Cuma pemberhentian saja, itu dari segi konten ya. Paling program kita stop. Untuk apa? Untuk koreksi," ucapnya.

Dari segi ekonomi, Yuliandre Darwis berujar regulasi sangat penting untuk menyaring tayangan dari luar negeri agar tidak menggerus perekonomian Indonesia.

"Sekarang ada platform baru, sebut salah lah mereknya apa, kalau misalnya ke depan mereka anggap konten kita enggak bagus, masuk asing semua," ujarnya.

"Tapi kita adalah subscriber, kemudian kita membayar 10 juta misalnya, kita menikmati saja, kapan konten Indonesianya muncul? Ekonominya kapan dinikmati," pungkas Yuliandre Darwis.

Bicara tentang blur

Ari Lasso mempertanyakan soal sensor atau pengaburan gambar (blur) di acara televisi yang kerap membuat heboh dan disebut berlebihan oleh banyak orang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved