Link Live Streming & Jadwal Misa Malam Natal dan Misa Natal 2020 di Wilayah Keuskupan Agung Jakarta

Umat yang tinggal di zona merah tidak dapat mendaftar untuk ibadah tatap muka.

Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Romo V Adi Prasojo Pr mengatakan, pihaknya tidak mewajibkan Umat Katolik untuk rapid test antibodi atau rapid test antigen.

Umat hanya diwajibkan menaati 3 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) selama beribadah di gereja.

Umat juga dilarang berkerumun saat dan usai misa dilakukan.

Mereka juga harus berusia di rentang 18 tahun sampai 58 tahun.

"Jemaah diwajibkan mendaftar terlebih dahulu lewat website bela rasa."

"Apabila usia tidak di rentang syarat tersebut, maka sistem tidak akan membaca," ujar Romo Adi saat konferensi pers, Rabu (23/12/2020).

Selain itu, sistem pendaftaran daring itu juga disebut dapat melacak situasi zona di kawasan tempat tinggal umat.

Sehingga, umat yang tinggal di zona merah Covid-19 tidak akan dapat terdaftar dalam sistem.

Maka dari itu, menurut Romo Adi, syarat-syarat itu dianggap sudah mencukupi untuk umat dapat melakukan misa tatap muka.

Ditambah lagi, pihak gereja membatasi kuota ibadah misa, yakni 20 persen dari kapasitas normal.

Hal itu sudah dilakukan gereja setiap ibadah minggu, sejak delapan bulan pandemi Covid-19 melanda.

"Lewat sistem yang ketat itu dan konsistensi jemaah dalam menerapkannya, maka sampai saat ini belum terjadi klaster karena peribadatan," papar Romo Adi.

Meski umat tidak diwajibkan rapid test, para petugas gereja termasuk pastor wajib menjalani rapid test antigen sebelum misa.

Saat ini, kata Romo Adi, dipastikan seluruh pastor dan petugas gereja di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya sudah menjalani rapid test antigen.