Waspada Tubuh Sering Lelah hingga Sakit Tenggorokan, Bisa Jadi Gejala Anda Terjangkit Covid-19
Ahli jantung di London Dr Dominic Pimenta mengatakan kepada Cosmopolitan, 14 Oktober 2020, bahwa penderita Covid-19 bergejala ringan mencapai 80 perse
Menurut studi yang diterbitkan di JAMA (Journal of the American Medical Association), kelelahan adalah salah satu efek yang bertahan lama setelah seseorang terinfeksi Covid-19.
Studi itu menemukan bahwa 53 persen pasien mengatakan mereka berjuang melawan kelelahan sekitar 60 hari setelah mereka pertama kali menunjukkan tanda-tanda virus.
3. Sakit tenggorokan
Dengan sakit tenggorokan Anda bisa terkena flu. Tapi bisa juga menjadi tanda bahwa Anda terkena virus corona.
Faktanya, 52,9 persen penderita mengalami sakit tenggorokan.
4. Muntah dan diare
Gejala tersebut juga kurang banyak dibicarakan sebagai gejala Covid-19. Sakit perut, mual dan diare bisa menjadi tanda-tanda virus corona, meski jarang terjadi sendiri.
Hanya 4 persen orang didiagnosis muntah dan diare sebagai gejala tunggal tanpa gejala penyerta.
5. Flu yang parah
Dilansir Prevention, 27 Agustus 2020, menurut penelitian dari University of Texas ditemukan bahwa untuk setiap dua kasus flu, ada satu kasus Covid-19.
“Butuh waktu lebih lama untuk keluar ke daerah pedesaan jadi, jika Anda berada di sebuah pertanian pada musim dingin ini dan Anda menderita pilek, Anda mungkin baru saja masuk angin. Jika Anda berada di New York City atau kota besar lainnya, Anda mungkin pernah terinfeksi Covid-19 dan tidak pernah menyadarinya,” kata Dr William Schaffner, MD, spesialis penyakit menular dan dan profesor di Vanderbilt University School Kedokteran.
Schaffner mengatakan sulit untuk membedakan flu dari bentuk ringan Covid-19 tanpa tes, tergantung pada gejala yang dialami.
Tetapi flu biasanya tidak menyebabkan sesak napas, sakit kepala parah, atau gejala gastrointestinal.
6. Kehilangan indra penciuman atau pengecapan
Hilangnya bau dan rasa telah menjadi ciri utama Covid-19. Meskipun gejala ini tidak terjadi pada semua orang, pakar penyakit menular Dr Amesh A Adalja, MD, menunjukkan bahwa sekarang sangat terkait dengan virus corona baru.