197.380 Keluarga di Kota Bekasi Masuk Data Penerima Bansos Tunai 2021
masing-masing keluarga nantinya akan diberikan BST sebesar Rp 300 tiap bulan dan berlaku selama empat bulan kedepan mulai Januari 2021
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Bantuan Sosial (Bansos) dari pemerintah pusat kepada warga di Kota Bekasi diasalurkan dalam bentuk tunai mulai Januari 2021 mendatang.
Kepala Bidang Penanggulangan Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota Bekasi, Yeni Suharyani mengatakan, bansos ini selanjutnya disebut bantuan sosial tunai (BST).
"Tahun 2021 Bansos dari Kemensos (Kementerian Sosial) berbentuk tunai, Kota Bekasi ada 197.380 KK (kartu keluarga)," kata Yeni, Senin (28/12/2020).
Dia menerangkan, masing-masing keluarga nantinya akan diberikan BST sebesar Rp 300 tiap bulan dan berlaku selama empat bulan kedepan mulai Januari 2021.
"Untuk rencana awal empat bulan dulu, nanti tiga bulan pertama akan dievaluasi dulu tiap tiga bulan ya," tuturnya.
Adapun Bansos dari pemerintah pusat atau Bansos Presiden Joko Widodo di Kota Bekasi didistribusikan sebanyak 12 kali di tahun 2020.
Jumlah penerima Bansos Presiden kala itu sebanyak 166.778 KK periode Desember 2020, bentuk bantuan untuk warga miskin ini juga bukan tunai melainkan berupa paket sembako.
Dikutip dari Tribunnews.com, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, bantuan sosial ( bansos) tahun 2021 akan berbeda dari tahun sebelumnya atau tahun 2020.
Baca juga: Sebanyak 328 Guru Ngaji di Tangerang Selatan Dapat Insentif Rp 500 Ribu
Baca juga: Komnas HAM Temukan 7 Proyektil Peluru Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI
Baca juga: 6 Laskar FPI Tewas, Komnas HAM Temukan Sejumlah Benda untuk Jadi Barang Bukti
Menurut Risma, bansos ke depan akan dikirim langsung ke alamat penerima, sehingga warga tak perlu lagi mengambilnya ke kantor pos.
Mantan wali kota Surabaya, Jawa Timur juga mengatakan, bansos tahun depan diupayakan tidak dalam bentuk uang cash atau dalam bentuk bantuan sembako.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan serta menghindari adanya kerumunan yang meningkatkan risiko penularan virus corona.
Artinya, bantuan tersebut nanti akan langsung ditransfer ke rekening penerima atau diantar langsung via kantor pos.
Risma juga akan menjamin keamanan proses penyaluran bantuan melalui kantor pos itu.
"Soal kemanan, itu kan nanti ada kontraknya. Kalau ada apa-apa ya dia harus ganti. Itu akan saya pikirkan minggu depan," ujar dia.