Akatsuki 2018 Terinspirasi Geng Kriminal Anime Naruto: Markas di Babelan, Suka Onar dan Begal

Akatsuki 2018 di balik kematian tragis Andika Putra Prananda (16) di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Senin (21/12/2020) dini hari WIB.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Sebanyak 7 anggota Akatsuki 2018 dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (28/12/2020). Mereka adalah begal yang menewaskan Andika Putra Prananda di Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, Senin (21/12/2020) dini hari WIB. Nama Akatsuki 2018 terinspirasi dari geng kriminal animasi Jepang, Naruto. Angka 2018 merujuk tahun berdirinya. 

"Pamitnya sih ngomong mau ke Tambun ke rumah teman sekolahnya, dari rumah dia jalan sendiri. Pamitnya jam 7 malam kira-kira," kata Sendi tempo hari.

Sendi mengizinkan putranya pergi bermain. Baru sekira pukul 00.30 WIB, dia berinisiatif menelepon untuk meminta Andika pulang karena sudah lewat tengah malam.

"Saya nelepon jam 00.30 WIB. Saya bilang, 'ini sudah malam Dika.' Lalu dia jawab, 'iya mau pulang,'" cerita Sendi soal obrolannya dini hari itu dengan Andika.

Baca juga: Sopir Nikahi 2 Wanita Sekaligus: Diminta di Hari yang Sama, Sang Istri Rela Dimadu Asal Tak Seatap

Rasa kantuk menyeramh Sendi saat menunggu kepulangan sang putra. Saat itu ia Andika bisa jadi menginap karena takut pulang sudah larut malam.

Keesokan paginya, ia belum dapat kabar soal putranya. Malahan, Sendi teringat Yamaha Xeon milik Andika yang sudah dua bulan mangkrak tak bisa hidup.

Suasana rumah duka korban begal Andika Putra Prananda (16), Kavling Tunas Jaya, Harapan Mulya, Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (22/12/2020).
Suasana rumah duka korban begal Andika Putra Prananda (16), Kavling Tunas Jaya, Harapan Mulya, Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (22/12/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

"Akhirnya saya bawa ke bengkel, enggak ada firasat yang enggak-enggak. Mikirnya paling bentar lagi juga pulang," ujar Sendi.

Keluarga kala itu benar-benar tidak mengontak sama sekali Andika yang belum pulang ke rumah. 

Baru pada Senin pukul 14.00 WIB, anggota kepolisian datang ke rumah membawa kabar duka terkait kondisi Andika yang ditemukan tewas.

Kabar duka ini sontak membuat kaget keluarga yang sejak awal tidak pernah mendapatkan firasat buruk terkait remaja kelas 10 SMK tersebut.

"Cuma kronologisnya kita belum dikasih tahu," terang Sendi saat itu.

Dia bersama anggota keluarga langsung menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta. Jasad Andika saat itu ditangani tim bedah forensik untuk diautopsi.

Keinginan keluarga agar orang-orang yang membegal Andika lekas tertangkap, kini sudah terkabul. Polisi menangkap 7 pelaku dan 1 lainnya masih buron.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved