Kisah Rembulan Terjun ke Dunia Prostitusi demi Biayai Anak: Dilema Antara Ketakutan dan Ketagihan
Berawal dari ketakutan, mulai dari soal tertular penyakit, tertangkap hingga mendapat tamu yang kasar, sebagian dari mereka justru merasa ketagihan.
Penampilan Rembulan layaknya wanita muda lainnya, sopan dan anggun.
Tak sama sekali menunjukkan dia sebagai wanita panggilan.
Sejak menjadi pemandu lagu beberapa tahun lalu, Rembulan sudah melakoni pekerjaan tersebut.
Meski dia tahu, pekerjaannya rentang terjangkit virus HIV/AIDS dan bisa saja terjadi padanya.
Dia menjelaskan bahwa berhubungan seks berisiko itu terbagi menjadi dua, langsung dan tidak langsung.
"Langsung itu seperti main di lokalisasi, kalau tidak langsung itu seperti cabe-cabean yang menjajakan dirinya dengan cara gratis," jelasnya.
Baca juga: Yoni Bersyukur Motornya Bisa Kembali, Sempat Hilang Dirampas dan Tak Bisa Mencari Nafkah
Rembulan sendiri menggolongkan dirinya sebagai yang langsung.
Sebab, dia dibayar dari setiap berhubungan.
"Saya boleh dikatakan langsung," ujarnya.
Sejauh ini, yang terkena penyakit atau virus HIV di kalangan teman-temannya belum ada.
Dia menyebut pelayan seks dari luar Babel, kemungkinan besar membawa virus HIV.
"Kemarin pernah yang datang ke Bangka, dalam keadaan hamil dan positif HIV. Tapi sudah ditangani lembaga khusus penderita AIDS," ungkapnya.
Meski menikmati pekerjaan itu, Rembulan mengaku takut terinfeksi HIV.
Hanya saja, lantaran hasratnya yang menggebu-gebu, Rembulan lupa risiko tersebut.
Baca juga: Polda Metro Jaya Akan Periksa Ahli Hukum Pidana Terkait Kasus Kecelakaan Maut di Pasar Minggu
Justru dia yang aktif mencari pasangan untuk berkencan.