Stadion JIS Dapat Digunakan Oleh Umum, Hasilnya Dialokasikan Untuk Perawatan
Jakarta International Stadium (JIS) yang terletak di Jakarta Utara dapat disewakan untuk kepentingan komersial.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jakarta International Stadium (JIS) yang terletak di Jakarta Utara dapat disewakan untuk kepentingan komersial.
Artinya, masyarakat dapat menyewa lapangan sepak bola berkelas internasional tersebut.
Demikian dikatakan Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto, saat peresmian JIS melalui acara virtual, Senin (28/12/2020).
"Tentunya juga ada sisi komersialnya untuk pemeliharaan. Baik bentuk sponsor atau iurannya," jelas Dwi.
"Tentu ada beberapa level (tarif) bagaimana memanfaatkan stadion ini. Seperti menyewa lapangan ini, karena pemeliharaan tentu ada biayanya juga," lanjutnya.
Dia berharap, dengan adanya JIS ini dapat dimanfaatkan untuk ajang olahraga.
"Semua stakeholder, komunitas, dan pecinta olahraga turut serta membangun sepak bola yang baik dan melahirkan pemain berkelas," harap Dwi.
Pesan Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan Jakarta International Stadium (JIS) melalui acara virtual, pada Senin (28/12/2020).
Anies Baswedan mengatakan, pembangunan JIS baru mencapai sekira 40 persen.
Karena itu, Anies Baswedan menyerukan kepada Jakpro, pihak yang mengerjakan proyek tersebut agar lebih semangat menuntaskan pembangunan JIS.
"Sekarang sudah 40-an persen lebih. Ayo, kita tuntaskan, mudah-mudahan bisa selesai lebih cepat dari jadwal," kata Anies Baswedan.
Diketahui, PT Jakpro menargetkan pembangunan JIS rampung pada Oktober 2021.
Nantinya, lapangan berkelas international ini akan dijadikan tempat berlatih serta bertanding untuk Persija Jakarta.
"Karena sepak bola mempersatukan. Stadion ini menjadi wahananya. Stadionnya hadir dengan kelas global," tambah Anies Baswedan.
"Jakarta mempunyai stadion berkualitas internasional. Stadion ini melalui aspirasi dan demokrasi," lanjutnya.
Baca juga: Hubungan Sesama Jenis di RS Wisma Atlet Kemayoran, Psikolog Sebut Karena Ada Kesempatan
Baca juga: Tersangka Kecelakaan Maut di Pasar Minggu Buat Laporan Terkait Korban Dugaan Pemukulan
Baca juga: Komnas HAM Temukan 7 Proyektil Peluru Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI
Rumput Hybrid dan Alami
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serius membangun JIS untuk menjadi lapangan sepak bola termasyhur.
Sebabnya, lapangan JIS menggunakan rumput hybrid dan alami.
"Rumputnya gabungan antara rumput natural dan rumput hybrid," kata Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto, pada kesempatan yang sama.
Alasan memilih rumput hybrid, kata Dwi, karena hal tersebut mengacu kepada standar Federation International Football Association (FIFA).
"Yang jelas ini juga tidak terlepas dari rekomendasi FIFA. Rumput sintetisnya dari Italia," beber Dwi.
Sementara rumput alaminya berasal dari Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.
"Rumput alaminya diambil dari Boyolali. Di sana ada petani rumput khusus pemain bola," ungkap Dwi.
"Jadi memang ini standar dari FIFA. Untuk negara beriklim tropis, hybrid terbaik," lanjutnya.
Pihak PT Jakpro pun telah menguji coba perpaduan antara rumput hybrid dengan alami.
Uji coba tersebut berjakan selama dua bulan.
"Kami melakukan uji coba cara menanamnya. Rumput alaminya ada yang di atas dan alaminya ada di bawah," tutur Dwi.
"Selama dua bulan, yang rumput alamimya di bawah. Tumbuhnya cepat dan akarnya kuat," lanjut Dwi.
Jika rumput alaminya tumbuh secara normal, kata Dwi, akan dipotong maksima dua centimeter.
"Kalau rumput alaminya tumbuh dengan normal, dipotong maksimum dua centimeter," ujar dia.
"Karena ini dicek FIFA, ketebalan rumput mempengaruhi pantulan bola. Jika tidak sesuai, tidak mendapat izin dari FIFA," sambungnya.