Komplotan Pencuri Laptop di Bandara Soekarno-Hatta Ditangkap, Satu Orang WNA Afganistan

Komplotan pencuri laptop ditangkap, WNA Afganistan yang menjadi penadah laptop curian di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta bernilai belasan juta.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Polresta Bandara Soekarno-Hatta membekuk komplotan pencuri laptop yang sedang diisi ulang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (30/12/2020). 

Sebelumnya diberitakan, komplotan pencuri laptop bergentayangan di Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka menyisir Penumpang yang lalai dalam menjaga barang elektoniknya terutama laptop yang sedang ditinggal dalam keadaan sedang diisi daya ulang atau charger.

Adalah korban bernama Mochamad Arif Rochman yang tak sengaja meninggalkan laptopnya berjenis Dell Latitude 5300 seharga Rp 15 juta.

Adi Ferdian Saputra mengatakan, korban Arif tak sengaja meninggalkan laptop mewahnya di ruang tunggu Gate 17 Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta keberangkatan domestik.

Baca juga: Ibu Muda Lahiran Sendiri di Kamar Mandi: Ceceran Darah dikira Haid, Mayat Bayi Ada di Kandang Ayam

Kejadian tersebut terjadi pada Senin (30/11/2020).

"Ketika akan berangkat, karena buru-buru laptop ditinggal di tempat disediakan untuk charge Handphone dan elektronik. Yang bersangkutan Arif sadar ketika tiba di Jambi," ungkap Adi.

Arif sendiri merupakan penumpang pesawat terbang maskapai Citilink rute Jakarta-Jambi untuk dinas di Jambi sekira pukul 14.00 WIB.

Melihat ada laptop yang menganggur lama, tersangka bernama ZN lantas menggunakan kesempatannya tersebut untuk menggasak laptop mahal milik Arif.

"Korban ini baru sadar pas sudah di Jambi, dan kemungkinan barang sudah ada dalam kuasa tersangka pertama ZN saat tiba," ucap Adi.

Setelah menguasai laptop mahal tersebut, ZN langsung meminta bantuan tersangka lainnya berinisial LI untuk menjual laptop tersebut menggunakan media sosial Facebook.

Baca juga: Tiga Drama Korea yang Bakal Segera Tayang di Viu Bulan Januari, Pecinta Drakor Wajib Menyimak

Setelah terjual, LI diberi upah Rp 500 ribu dari ZN sebagai uang terima kasih.

"Laptop dijual seharga Rp 8 juta dengan saudara LI dibagi Rp 500 ribu karena dijual di media sosial miliknya," sambung Adi.

Diketahui, ZN pun menjual laptop tersebut di bawah harga pasaran setengah harga agar terjual cepat.

Alhasil, laptop milik Arif berhasil terjual kepada penadah berinisial ZR di Makasar, Sulawesi Selatan.

Menurut Adi, ZR pun berniat untuk menjual lagi dengan harga dua kali lipat atau sesuai harga aslinya untuk keperluan pribadi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved