Rekonstruksi Pembunuhan, Indra Mengaku Sudah Berencana Membunuh Hilda Hidayah

Hendra Supriyatna alias Indra (38) mengaku sudah berencana membunuh istri sirinya, Hilda Hidayah (22) pada 3 April 2019

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Hendra Supriyatna alias Indra (38) saat memperagakan membunuh Hilda Hidayah (22) dalam bus di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (30/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Hendra Supriyatna alias Indra (38) mengaku sudah berencana membunuh istri sirinya, Hilda Hidayah (22) pada 3 April 2019.

Pada rekonstruksi awal dalam bus Mayasari P9BC rute Kampung Rambutan-Cikarang berpelat B 7069 PV, lokasi Hilda dibunuh yang saat kejadian terparkir di Terminal Cikarang.

Saat ditanya penyidik Unit Reskrim Polsek Makasar, Indra mengaku sempat memindahkan balok kayu pengganjal pintu bus dari bagian depan pintu bus ke belakang kursi korban.

"Baloknya saya ambil dari belakang pintu bus, saya pindah ke belakang kursi korban duduk. Waktu itu dia masih ngomel-ngomel ke saya," kata Indra di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (30/12/2020).

Kala mengambil balok kayu dengan panjang sekitar 40 sentimeter dan diameter 30 sentimeter, Indra dalam posisi membelakangi Hilda.

Hilda yang saat kejadian duduk di bagian paling depan kursi sisi kiri penumpang tak menyadari bahwa Indra mengambil balok kayu untuk menghantam kepalanya.

"Pas saya pukul dia menghadap depan, jadi enggak melihat saya. Bagian belakang kepalanya saya pukul dua kali, lalu dahinya saya pukul satu kali," ujarnya kepada penyidik.

Baca juga: Sepanjang Tahun 2020, Korsleting Listrik Jadi Penyebab Paling Banyak Kebakaran di Jakarta Utara

Meski Hilda yang saat kejadian hamil sembilan bulan hasil hubungannya dengan Indra sudah tak sadarkan dan kepalanya mengucurkan darah.

Secara keji Indra mencekik leher Hilda sekitar lima menit dalam posisi tubuh terduduk di kursi penumpang dengan dalih memastikan korban tewas.

"Setelahnya badan korban saya tarik, tangannya saya tarik sampai kepalanya jatuh ke bawah. Tapi kakinya masih di kursi, habis itu saya panggil si Unyil untuk bantu," tutur Indra.

Muhammad Qhairul Fauzi alias Unyil saat memperagakan sedang menyeret tubuh Hilda Hidayah dalam bus di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (30/12/2020).
Muhammad Qhairul Fauzi alias Unyil saat memperagakan sedang menyeret tubuh Hilda Hidayah dalam bus di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (30/12/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Muhammad Qhairul Fauzi alias Unyil (20) sebenarnya mengetahui kejadian karena saat awalnya dia berada dalam bus bersama Indra.

Baru setelah pertengkaran memuncak dan Indra mengambil balok kayu dia keluar meninggalkan bus yang sehari-harinya jadi mata pencaharian sebagai kernet.

Unyil keluar dari bus lalu duduk di area Terminal Cikarang yang jaraknya terpaut sekitar lima meter sehingga mendengar suara saat Hilda dihantam.

Baca juga: Wali Kota Airin Inventarisir Indekos yang Bersedia Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Tangsel

"Dari rekonstruksi terbukti kalau pembunuhan direncanakan. Makannya kedua pelaku kamu jerat dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana," kata Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved